Putra Mahkota Arab Saudi Ingin Bangun Kota Masa Depan Dengan Dana Rp 7 Kuadriliun
IDWS, Jumat, 2 Agustus 2019 - Putra Mahkota Arab Saudi dikabarkan ingin membangun sebuah kota masa depan di gurun pasir dengan dana lebih dari 7 kuadriliun rupiah.
Rencana ambisius tersebut dikabarkan diberi nama proyek Neom. Melansir Wall Street Journal, berbagai rencana telah dibuat untuk mempermegah kota itu. Arab Saudi sendiri ingin kota supermegah itu seluas Massachusetts dengan bermacam-macam teknologi futuristik hingga ada yang terdengar aneh.
Wall Street Journal mengungkapkan bahwa laporan akan proyek Neom dibuat oleh tiga firma konsultasi terbesar dunia — McKinsey & Co, Boston Consulting, dan Oliver Wyman. Ketiganya dipercaya membantu mewujudkan impian Putra Mahkota Mohammad Bin Salman membangun sebuah kota masa depan.
Foto dari ibukota Arab Saudi, Riyadh. (adznano3/Shutterstock)
Kota tersebut akan diberi nama Neom, gabungan dari kata Yunani 'neos' yang berarti 'baru' dan 'mustaqbal' yang dalam bahasa Arab berarti 'masa depan'.
Dari berbagai ide yang dipresentasikan para konsultan itu, di antaranya adalah awan buatan yang dapat mencurahkan hujan, pelayan robot untuk melakukan pekerjaan rumah, hingga pantai dengan pasir glow-in-the-dark. Masih banyak lagi fitur-fitur yang diajukan untuk Kota Neom seperti di bawah ini.
• Taksi terbang. Menurut laporan itu, Di masa depan, mengendarai mobil hanyalah untuk bersenang-senang, bukan lagi moda transportasi.
• Bulan buatan yang dapat menerangi sepanjang malam
• Sistem pengawasan dan keamanan paling mutakhir yang menggunakan drone, kamera CCTV dan teknologi pengenalan wajah untuk memantau setiap warga secara konstan.
• Teknologi "cloud seeding" untuk menciptakan awan buatan yang memproduksi curah hujan lebih tinggi yang secara alami mustahil terjadi di gurun pasir Arab Saudi.
• Sekolah dengan guru holografik. Neom diproyeksikan agar memimpin sistem edukasi di dunia, menurut laporan itu.
• Pulau seperti Jurassic Park yang dipenuhi robot-robot dinosaurus untuk menghibur warga kota dan pengunjung.
• "Menu makanan setara restoran Michelin Star per warga" tertinggi dibandingkan kota-kota lain di dunia.
Neom merupakan pusat dari rencana Vision 2030 bin Salman untuk memodernisasi dan diversifikasi ekonomi Arab Saudi dan mengurangi ketergantungan kerajaan itu akan bahan bakar fosil. Arab Saudi merupakan produsen minyak bumi terbesar kedua di dunia, dengan hanya berselisih sedikit dengan Amerika Serikat di nomor satu dalam hal kapasitas produksi.
Akibatnya, ekonomi Kerajaan Saudi lekat dengan harga minyak global yang sering kali berfluktuasi dengan drastis.
Hadapai masalah pendanaan
Pada Oktober 2017, bin Salman mengumumkan untuk pertama kalinya proyek Neom dalam konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan di Riyadh, dan mengatakan bahwa Neom akan "menjadi sebuah tempat bagi para pemimpi di dunia."
Putra Mahkota Arab Saudi dalam konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan di Riyadh. (Future Investment Initiative)
"Neom adalah segala hal yang dibutuhkan dalam orientasi masa depan dan visioner," ungkap Kepala Eksekutif Neom, Nadhmi al Nasr dalam sebuah pernyataan di laporan itu.
"Jadi kita membicarakan teknologi terbaru dan lebih lagi — dan pada beberapa kasus masih dalam pengembangan dan mungkin masih sekedar teori," tambahnya.
Di saat pemerintahan Saudi menggaungkan bagaimana Kota Neom akan menarik minat dari para pemikir dan talenta terbaik dunia, kekhawatiran juga mengapung terkait bagaimana proyek itu akan didanai.
Menurut laporan tersebut, mantan pegawai Neom dan orang-orang yang mengetahui beberapa hal akan megaproyek itu mengaku "tidak mengetahui apakah rencana itu akan jadi kenyaaan karena potensi masalah pendanaan dan keterbatasan teknologi."
Disebutkan bahwa fase awal dari pengembangan kota itu telah didanai dari pinjaman luar negeri.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Business Insider