Bentrokan Antar Geng di Penjara Altamira, Brazil. 57 Tewas, 16 Diantaranya Dipenggal
IDWS, Rabu, 31 Juli 2019 - Setidaknya 57 narapidana terbunuh dalam perang antar-geng di penjara Altamira, Brazil, pada Senin (29/7/2019). 16 korban tewas dengan cara dipenggal, dilansir dari CBS via staff penjara Altamira.
Pihak otoritas menyatakan bahwa bentrokan terjadi sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat. Kedua geng yang terlibat adalah Comando Vermelho yang berbasis di Rio de Janeiro dan kelompok kriminal lokal yang dikenal sebagai Comando Classe A.
Para narapidana bersenjatakan pisau buatan terlihat di atap sebuah geding di dalam Penjara Altamira saat bentrokan terjadi pada 29 Juli 2019. (REUTERS)
"Pemimpin dari [Comando Classe A] membakar sebuah sel dari salah satu paviliun penjara, di mana para anggota [Comando Vermelho] berada," bunyi pernyataan itu.
Kepala penjara negara bagian Brazil, Jarbas Vasconcelos mengatakan bahwa api tersebut menyebar di unit-unit kontainer lama yang digunakan sebagai sel penjara di saat gedung lain masih dalam konstruksi. Api menghalangi anggota-anggota kepolisian memasuki gedung selama berjam-jam lamanya.
Dua staff penjara Altamira sempat disandera para napi namun pada akhirnya keduanya dibebaskan.
Personel polisi dan tentara terlihat berada di depan Penjara Altamira setelah bentrokan usai. (REUTERS)
"Bentrokan ini merupakan hasil dari serangan disengaja. Tujuannya adalah menuntaskan dendam di antara kedua geng," tambah Vasconcelos. Ia menambahkan bahwa bentrokan itu bukanlah pemberontakan terhadap sistem penjara.
Pihak berwajib tidak menemukan senjata api, dan hanya menemukan pisau-pisau buatan.
Seiring dengan tragedi tersebut, 46 narapidana akan ditransfer ke penjara lain, di mana 10 di antaranya akan ditransfe ke fasilitas-fasilitas federal dengan keamanan yang lebih ketat.
Penjara-penjara Brazil penuh sesak
Presiden Brazil saat ini, Jair Bolsonaro, terpilih setelah berjanji akan mencegah penyebaran kekerasan di Brazil, termasuk menyelesaikan masalah penuh sesaknya penjara-penjara yang membuat para napi sulit untuk dikendalikan.
The Associated Press memperoleh sebuah laporan tertanggal Juli 2019 dari Dewan Keadilan Nasional Brazil yang dikirim oleh seorang hakim lokal yang bertanggung jawab akan Penjara Altamira, menunjukkan penjara itu menampung 343 narapidana dari yang seharusnya maksimal 163.
Seorang wanita menangis histeris di depan Penjara Altamira setelah mengetahui saudaranya menjadi salah satu napi yang tewas dalam bentrokan di penjara itu. (REUTERS)
Akan tetapi, Vasconcelos menyatakan bahwa situasi itu masih belum memenuhi syarat untuk dianggap melebihi batas. Menurutnya, sebuah fasilitas penjara dianggak melebihi batas ketika jumlah narapidana melebihi 210% dari "batas maksimal."
Pihak otoritas menghabiskan waktu mereka pada Senin sore di Altamira, membuat sebuah rencana keamanan untuk menghindari kemungkinan serangan balik dari geng yang tak terima. Anggota-anggota polisi dari daerah sekitar Santerem dipanggil untuk menjadi tenaga bantuan dalam beberapa pekan ke depan.
Penjara Altamira dijalankan langsung oleh pemerintah, tanpa adanya operator pihak ketiga seperti penjara-penjara Manaus di mana terjadi kerusuhan pada Mei tahun ini.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: CBS