Najib Razak, Mantan PM Malaysia, Disebut Membeli Perhiasan Mewah Rp 11,2 Miliar Dalam Sehari
IDWS, Minggu, 21 Juli 2019 - Mantan perdana menteri Najib Razak mengeluarkan dana lebih dari US$800.000, atau sekitar Rp11,2 miliar dalam satu hari untuk membeli perhiasan mewah di Italia.
Transaksi yang dilakukan pada 2014 tersebut adalah bukti terbaru dari apa yang dikatakan kritikus sebagai gaya hidup mewah yang dinikmati oleh Najib setelah ia dan kroni-kroninya diduga menjarah kas negara.
Dalam sidang yang digelar Senin (15/17), terungkap bahwa dua kartu kredit milik mantan pemimpin Malaysia itu digunakan untuk transaksi perhiasan mewah di cabang toko perhiasan Swiss, De Grisogono, di Italia, seperti dilaporkan oleh kantor berita Bernama.
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak (berjas, berkacamata). (REUTERS)
Pejabat senior dari bank AmBank, Yeoh Eng Long, mengatakan uang miliaran rupiah itu digunakan pada 8 Agustus 2014. Meski begitu, dia tidak menjelaskan jenis perhiasan yang dibeli dengan uang itu.
Dalam persidangan, ia juga menyebut kartu kredit itu juga digunakan untuk transaksi sebesar RM460.000, atau sekitar Rp1,5 miliar, di butik Chanel di Hawaii dan RM120.000, atau sekitar Rp407 juta, di Shangri-La Hotel di Bangkok.
Menanggapi klaim ini, melalui tulisan di Facebook, Najib mengatakan perhiasan tersebut adalah hadiah bagi anggota keluarga kerajaan negara lain. Ia tidak menyebut nama negara yang dimaksud.
"Pengeluaran ini untuk hadiah bagi anggota senior dari kerajaan negara lain yang memiliki hubungan baik dengan negara kita," tulisnya dalam unggahan di Facebook. "Adalah hal yang normal untuk memberi hadiah kepada pemimpin pemerintahan lain." Ia tidak menyebut nama negara yang dimaksud.
Ia juga tidak menjelaskan mengapa pembelian perhiasan tersebut menggunakan kartu kredit pribadi. Saat ini, Najib tengah menjalani persidangan kasus korupsi di lembaga investasi negara, 1MDB. Dia dituduh menerima RM42 juta atau sekitar Rp143 miliar dari Badan Investasi Negara Malaysia, 1MDB melalui rekening pribadinya.
Najib telah ditahan pada Juli tahun lalu dan sudah didakwa melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Dalam berbagai kesempatan, ia membantah melakukan korupsi.
Tahun lalu, polisi Malaysia menyita barang mewah dari tempat tinggal mantan perdana menteri Najib Razak senilai lebih US$270 juta atau Rp3,8 triliun.
Lebih dari 400 jam, 567 tas tangan, dan 12.000 perhiasaan disita, termasuk sebuah kalung senilai lebih US$1.000.000 atau Rp14 miliar.