Bocah Kamboja Penjual Cinderamata yang Viral Karena Berbicara Lebih dari 10 Bahasa Kini Telah Dibiayai untuk Sekolah di China
IDWS, Rabu, 26 Juni 2019 - Masih ingat dengan Thuch Salik? seorang bocah remaja asal Kamboja yang jadi viral berkat video di mana ia menunjukkan keahliannya berbicara dalam banyak bahasa berbeda? Ia kini telah berada di China untuk melanjutkan studinya.
Seorang pengusaha Kamboja, Khit Chhern, menjadi sponsor bagi pendidikan remaja 14 tahun itu. Pada 12 Mei 2019, ia memposting sebuah pesan kepada Salin di Facebook yang mana ia berharap Salik akan terus berjuang seperti apa yang ia telah lakukan selama ini — berjualan cindera mata kepada turis di Angkor Wat sekaligus mempelajari bahasa mereka. Chhern juga berharap Salik bisa menjadi seorang warga negara yang baik.
Salik telah berangkat ke China pada 13 Mei 2019 dan kini bersekolah di Sekolah Bahasa Asing Hailiang di Provinsi Zhejiang, dilansir dari channelnewsasia.com via Sohu.
Terdapat pula sebuah video yang menunjukkan bagaimana Salik berlutut di depan keluarganya dan Chhern sebelum berangkat ke China untuk melanjutkan pendidikannya.
Thuch salik berlutut di depan orang tuanya dan Chhern. (Sohu)
Sampai di China, Salik disambut oleh para murid dan staff dari sekolah barunya ketika baru tiba di bandara. Mereka bahkan memberinya karangan bunga serta menunjukkan sebuah tarian sederhana kepada Salik.
Ini bukanlah pertama kalinya Salik pergi ke China. Melansir Shinchew, Salik sebelumnya telah mengunjungi China bersama keluarganya pada 27-31 Januari 2019 disponsori oleh Hailiang Education Group di mana ia diajak dalam sebuah tur di sekolah milik grup tersebut dan aktivitas lainnya.
Pada saat kunjungan itulah, Salik memperoleh kesempatan mencoba kaligrafi, bermain zither (alat musik petik khas China), seni bela diri China dan kerajinan tangan bersama murid-murid sekolah tersebut.
Salik dan keluarga juga diajak berkunjung ke Universitas Zhejiang, West Lake, kampung halaman Xi Shi (salah satu dari empat wanita tercantik dalam legenda China) serta merasakan kuliner lokal di restoran Lou Wai Lou.
Thuch Salik (kiri) kini bersekolah di Sekolah Bahasa Asing Hailiang di Zhejiang, China. (Facebook/Thuch Salik)
China tertarik kepada Salik saat bocah remaja itu viral pada November 2018. Penyebabnya Salik mengaku bahwa bahasa mandarain merupakan bahasa favoritnya, dilansir dari Shanghailist.
Salik menjadi sensasi internet pada November tahun lalu ketika seorang turis Malaysia memposting video di mana ia berkomunikasi dengan Salik dalam beberapa bahasa dan dialek, seperti Inggris, Mandarin, Kanton, Jepang, Thailand, Prancis, Jerman, Spanyol, hingga Melayu.
Dalam sebuah interview kepada CNA, Salik mengaku bahwa ia hanya bisa berbicara satu bahasa saat mulai berjualan cindera mata pada usia 11 tahun. Bahasa-bahasa asing tersebut ia pelajari hanya dalam waktu 3 tahun dari para turis yang mengunjungi Angkor Wat.
Uang yang ia peroleh dari berjualan cindera mata ia gunakan untuk membayar edukasi bagi adik-adiknya serta hutang keluarga. Namun sejak jadi viral di internet, Salik dan keluarganya kebanjiran tawaran untuk donasi dan bantuan. Kini Salik menatap masa depan dengan lebih baik
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Mothership.sg, channelnewsasia.com