Boeing Mengaku Pembaruan Software Pesawat 737 Max 8 Akan Molor dari Target
IDWS, Rabu, 3 April 2019 - Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat, Boeing Co., mengatakan bahwa mereka perlu lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pembaharuan perangkat lunak (software) pesawat 737 Max 8. Pembaharuan ini ditujukan untuk memperbaiki sistem anti-stall terkait kecelakaan maut dalam lima bulan terakhir yang terjadi pada Lion Air JT610 dan Ethiopian Air ET302.
Dilansir dari Bloomberg, Boeing mengaku bahwa pada pekan lalu mereka menyerahkan dokumen akhir untuk perbaikan ke Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pada 29 Maret untuk mengurangi agresivitas sistem otomatis pesawat dalam menekan hidung pesawat. Perbaikan ini juga untuk menambah redundansi agar sistem tidak mudah diaktifkan secara otomatis ketika sistem lain mengalami kegagalan fungsi.
Satu unit pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan)
FAA sebelumnya mengumumkan bahwa pembaharuan software yang diusulkan ini tidak akan siap dalam beberapa pekan ke depan. Pembaharuan ini juga akan diawasi dengan ketat. "FAA mengharapkan untuk menerima paket akhir Boeing mengenai pembaharuan softwarenya dalam beberapa pekan mendatang untuk persetujuan," ungkap FAA.
Akan tetapi, Boeing mengungkapkan pembaharuan sistem yang disebut dengan Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) in tidak akan siap dalam beberapa pekan ke depan.
Menurut salah satu sumber, masalah integrasi perbaikan software dan arsitektur kontrol penerbangan pada pesawat terungkap ketika Boeing melakukan audit akhir dari pembaharuan tersebut. Sumber tersebut juga mengatakan untuk memastikan bahwa MCAS akan bekerja seperti yang diinginkan sementara tidak mengganggu kontrol penerbangan yang ada tidak diperkirakan menjadi tantangan yang signifikan.
"Kami berupaya menunjukkan bahwa kami telah mengidentifikasi dan memenuhi semua persyaratan sertifikasi dengan tepat dan akan mengajukan tinjauan kepada FAA setelah selesai dalam beberapa minggu mendatang," ungkap Boeing dalam e-mailnya hari Senin (1/4) dikutip dari Bloomberg.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Tempo.co