Bocah 10 Tahun Akhiri Nyawanya Sendiri Karena Sering Dibully dan Dihajar Teman-Teman Sekolahnya
IDWS, Kamis, 28 Maret 2019 - Seorang bocah lelaki berusia 10 tahun di Texas, Amerika Serikat, secara tragis mengakhiri hidupnya sendiri setelah dibully di sekolah oleh teman-temannya di sekolah yang menghajar serta menulis "Bunuh dirimu sendiri" pada tabletnya.
Kevin Reese, bocah 10 tahun yang mengakhiri hidupnya karena dibuli dan dihajar oleh teman-teman sekolahnya
Kevin Reese menggantung dirinya di dalam lemari. Kakak perempuannya yang berusia 13 tahun lah yang menemukan adik laki-lakinya itu sudah tak bernyawa.
Ibu Kevin, Crystal Smith, mengungkapkan bahwa putranya merupakan seorang bocah periang yang suka menggambar dan melukis. "Aku tak perah menyangka ia bertindak sejauh itu. Aku masih tak percaya. Butuh waktu lama bagiku untuk menerima fakta itu telah terjadi."
Crystal Smith, ibunda Kevin Reese
Smith mengaku bahwa ia mengira putranya itu sudah mengatasi masalahnya sendiri dan sama sekali tak mengira masalahnya begitu parah.
"Ketika masalah itu mulai menjurus ke kontak fisik pada November, Kevin datang ke rumah sambil menangis karena ia tidak melawan balik. Salah satu dari teman-teman sekolahnya memukulnya beberapa kali saat jam istirahat. Kevin merasa dirinya terpojok."
Pada 21 Januari 2019, Kevil dan kakak perempuannya pulang dari sekolah pada sore hari. Smith saat itu tengah bekerja di luar kota dan ayah tiri Kevin tengah dalam perjalanan pulang ke rumah. Jadi saat itu, pasangan kakak-adik tersebut berada di rumah tanpa pengawasan. Saat itu lah Kevin mengakhiri hidupnya dan kemudian jasadnya ditemukan oleh kakaknya.
Semasa hidup, Kevin Reese merupakan anak yang periang, gemar menggambar dan melukis
Smith menceritakan kembali kejadian pada hari itu. "Dia (kakak perempuan Kevin) hanya meneriakkan 'Kevin' berulang kali di telefon, aku tidak paham."
Begitu putrinya tenang dan mulai menceritakan apa yang ia lihat, Smith yang sangat terkejut saat itu meminta putrinya itu untuk menurunkan tubuh Kevin lalu menelepon 911 (nomor telepon darurat di Amerika Serikat).
Pihak sekolah tempat Kevin menimba ilmu mengklaim tidak ada tuduhan dan bukti adanya pembulian yang dilaporkan kepada pihak sekolah maupun sistem pelaporan distrik yang disebut Cy-Fair Tipline.
Akan tetapi faktanya, Smith pernah menghubungi seorang perangkat sekolah akan pembulian yang menimpa putranya. Orang tersebut lalu meninggalkan sebuah pesan suara (voicemail) yang mengatakan bahwa pihak sekolah telah menyelidiki insiden pembulian terhadap Kevin. Akan tetapi menurut orang tersebut, Kevin menyangkal adanya perkelahian atau kontak fisik.
"Mereka (pihak sekolah) mengatakan bahwa mereka tak pernah menemukan adanya pembulian," ungkap Smith.
Lemari tempat Kevin mengakhiri nyawanya dengan gantung diri
Setelah pesan suara dari perangkat sekolah itu diberikan kepada pihak berwajib distrik setempat, pihak sekolah baru mengakui bahwa memang ada seorang perangkat sekolah yang berbicara kepada Smith akan insiden tersebut. Kini orang itu tak lagi bekerja di sekolah itu (Robinson Elementary) dan telah dipindah tugaskan ke distrik lain.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Daily Mail