Geger di Solo, Massa Ormas Intoleran Serang Acara Doa Pernikahan Warga, Tiga Orang Terluka
Penyerangan peserta doa jelang pernikahan atau midodareni di Solo mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka. Penyerangan itu diduga dilakukan kelompok intoleransi.
IDWS, Senin, 10 Agustus 2020 - Peristiwa bermula saat kelompok ormas itu mendapatkan informasi ada kegiatan terlarang di lokasi kejadian, Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8) sekitar waktu Magrib. Kelompok itu lalu berusaha membubarkan acara yang ternyata doa jelang pernikahan tersebut.
"Tadi malam mendapat informasi soal adanya kelompok intoleransi yang menggeruduk rumah salah satu warga di situ. Itu karena adanya salah satu kegiatan yang dianggap mereka tidak sesuai," kata Kapolresta Solo Kombes Andy Rifai di Mapolresta Solo, Manahan, Solo, Minggu (9/8/2020), seperti dikutip dari detikcom.
Sekelompok orang menyerang lokasi doa pernikahan di Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8/2020). Polisi turun tangan (detikcom/dok. Istimewa)
Akibat peristiwa itu tiga peserta doa jelang pernikahan keturunan Arab itu mengalami luka-luka. Mereka terluka akibat terkena lemparan batu di kepala. Meski begitu, Andy menyebut kondisi ketiganya kini sudah membaik.
"Kondisi korban sudah membaik, korban rawat jalan," terangnya.
Lokasi rumah almarhum Assegaf bin Jufri, Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang digunakan sebagai tempat penyelenggaraan doa bersama juga dijaga polisi. Tampak mobil patroli Sabhara dan Polsek Pasar Kliwon bersiaga di lokasi siang tadi.
Pelaku penyerangan pun sudah teridentifikasi. Mereka kini diburu polisi.
Foto tangkapan layar insiden ormas menyerang rumah warga di Jl. Cempaka No. 81 Kp. Mertodranan Rt 1/1 Kel/Kec. Pasar Kliwon Kota Surakarta. (Penapolitika.com)
"Sudah kita identifikasi para pelakunya dan akan kita lakukan penegakan hukum. Sudah dilakukan identifikasi dan tim sudah bergerak di lapangan," terang Andy.
Penyerangan di Solo itu terekam lewat video yang beredar di media sosial. Dari video itu terlihat massa berteriak-teriak di depan rumah almarhum Assegaf bin Jufri itu.
Mereka meminta kegiatan rangkaian acara pernikahan itu dibubarkan. Polisi lalu berkomunikasi dengan perwakilan keluarga penyelenggara acara. Mereka bersedia meninggalkan lokasi dengan syarat sekelompok massa itu membubarkan diri.
Perwakilan keluarga mengaku khawatir jika mereka diserang ketika keluar rumah. Namun akhirnya mereka bersedia keluar dengan kawalan polisi.
Secara tiba-tiba oknum dari massa tersebut menyerang sejumlah peserta. Tampak massa menyetop pemotor yang melintas di sekitar lokasi sambil berteriak-teriak.
Pelaku juga melakukan pemukulan hingga lemparan batu. Tiga korban merupakan warga Solo keturunan Arab.
"Ada tiga orang yang dilarikan di rumah sakit, kena lemparan batu di kepala. Awalnya dibawa ke RS Kustati, lalu dirujuk ke RS Indriari," kata Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Adis Dani Garta siang tadi.
Selain itu, sejumlah mobil juga dirusak oleh kelompok tersebut. Polisi masih mendata kerusakan yang terjadi akibat kejadian itu.
"Mobil ada sekitar lima yang rusak. Tapi masih kita ada kerusakan-kerusakannya," ujar Adis.