Saluran TV Kabel di Filipina Dituntut Karena Tayangkan Versi Bajakan Dari Avengers: Endgame di Televisi

Sebuah perusahaan televisi kabel di Filipina dituntut secara hukum karena menayangkan versi bajakan dari Avengers: Endgame sehari setelah film garapan Marvel itu debut di bioskop-bioskop Filipina.
IDWS, Kamis, 2 Mei 2019 - Bayangkan kamu lagi mencari tayangan menarik di televisimu di rumah ketika tiba-tiba Mr. Stark dan kawan-kawan menyapamu dari layar kaca.
Mungkin pada awalnya kamu mengira "oh, paling film Avengers lama...lhoo???"
Baru kemudian kamu sadari kalau ternyata itu adalah film terbaru Marvel yang lagi panas-panasnya, Avengers: Endgame yang baru saja tayang di bioskop. Terlebih lagi, kualitasnya buruk sekali.
Versi bajakan Avengers: Endgame yang ditayangkan oleh Orient Cable. (9gag)
Itulah kira-kira yang terjadi kepada para pelanggan Orient Cable and Telecommunications, Inc di Filipina setelah layanan televisi kabel itu menayangkan versi bajakan dari Endgame yang buram dan tidak karuan, melansir Metro.
Bioskop lokal Teatro de Dapitan lalu memutuskan melayangkan komplain mereka atas aksi Orient Cable ke polisi dan kini dilaporkan mereka telah resmi menuntut layanan televisi kabel itu.
"Kami melayangkan tuntutan kepada Orient Cable, pasti," ungkap pengacara Chembeelyn Alpeche-Balucan yang mewakili Teatro de Dapitan.
Setelah tuntutan tersebut dikirim ke polisi, pihak Orient Cable langsung berhenti menayangkan bajakan Endgame mereka. Namun bukannya jera, mereka malah ganti menayangkan versi bajakan dari film superhero Filipina Captain Barbel.
Begitu mereka dilaporkan ke polisi karena menayangkan versi bajakan Avengers: Endgame, Orient Cable langsung mengganti film garapan Marvel itu dengan versi bajakan dari film superhero Filipina, Captain Barbel.
Agensi berita Filipina mengklaim bahwa Orient Cable telah melanggar tiga Undang-Undang (UU): Republic Act 8293 (RA) or the Intellectual Property Code of the Philippines, RA 10088 or the Anti-Camcording Act of 2010, and RA 10175 or the Cybercrime Prevention Act of 2012.
Hingga saat berita ini ditulis, Orient Cable masih menolak untuk berkomentar mengenai klaim tersebut.
(stefanus/IDWS)
Sumber: Metro