Hari Ini, 30 Tahun Lalu, Sir Tim Berners-Lee Membuat Proposal yang Kemudian Melahirkan World Wide Web
IDWS, Selasa, 12 Maret 2019 - Hari ini, 30 tahun lalu, seorang ilmuwan komputer sekaligus insinyur bernama Sir Tim Berners-Lee menulis sebuah proposal tentang bagaimana cara menghubungkan informasi dalam jumlah besar dari banyak komputer. Proposal tersebut kemudian berkembang menjadi apa yang kita kenal sekarang sebagai World Wide Web dan telah mengubah kehidupan umat manusia di penjuru Bumi!
Sir Tim Berners-Lee, pencipta dari World Wide Web serta pendiri website pertama di dunia. (Foto: BBC)
Pria yang kini berusia 63 tahun itu juga dikenal sebagai TimBL dan sekarang menjabat sebagai profesor jurusan ilmu komputer di Universitas Oxford dan Institut Teknologi Massachusetts (MIT) sekaligus direktur dari World Wide Web Consortium (W3C) yang mengawasi kelanjutan pengembangan dari World Wide Web. Beliau juga mendirikan Yayasan World Wide Web.
Di tahun 2004, Berners-Lee dianugerahi gelar bangsawan lansung oleh Ratu Elizabeth II karena penemuannya yang termasyur itu.
Asal Usul Sir Tim Berners-Lee dan Bagaimana Ia Menciptakan WorldWideWeb
Sir Tim Berners-Lee lahir di London, Inggris, pada 8 Juni 1955 sebagai satu dari empat bersaudara dari pasangan Mary Lee Woods dan Conway Berners-Lee. Kedua orang tuanya turut ambil bagian dalam pengembangan komputer komersial pertama di dunia, Ferranti Mark 1. Sir Tim Berners-Lee mempelajari fisika di The Queen's College dan lulus pada tahun 1973. Saat masih kuliah, beliau membuat sebuah komputer dari seperangkat TV tua yang ia beli dari toko reparasi.
Setelah lulus kuliah, Berners-Lee bekerja sebagai insinyur di sebuah perusahaan telekomunikasi bernama Plessey di mana ia turut membantu menciptakan software type-setting untuk printer.
Pada Juni hingga Desember 1980, Berners-Lee bekerja sebagai kontraktor swasta di CERN (organisasi Eropa yang meneliti nuklir, bermarkas di Jenewa, Swiss). Saat di Jenewa, Berners-Lee mengajukan sebuah proyek berdasarkan konsep hypertext (dikenal juga dengan istilah hyperlink) untuk memfasilitasi pembagian serta pembaharuan informasi antar ilmuwan. Untuk mendemonstrasikannya, ia membangun sebuah sistem prototype bernama ENQUIRE.
Setelah meninggalkan CERN pada akhir 1980, ia bekerja di John Poole's Image Computer Systems, Ltd., di Bournemouth, Dorset, Inggris. Ia menjalankan divisi teknis perusahaan tu selama tiga tahun. Di sana ia berkutat dengan "prosedur panggilan jarak jauh secara real-time" yang memberinya pengalaman dalam ilmu jaringan komputer. Tahun 1984, ia kembali bekerja di CERN.
Proposal Sir Tim Berners-Lee yang kemudian melahirkan apa yang kita kenal sebagai World Wide Web. (Foto: Wykrhm Reddy / Facebook)
Di tahun 1989, CERN merupakan pusat jaringan internet terbesar di Eropa dan Berners-Lee melihat peluang untuk menggabungkan hypertext dengan internet. Ia pun menulis sebuah proposal pada bulan Maret 1989 dan mendistribusikan ulang proposal itu pada 1990. Proposal itu lalu diterima oleh manajernya, Mike Sendall yang menyebut proposal Berners-Lee "samar-samar tapi menarik".
Berners-Lee lalu menggunakan ide-ide yang mirip dengan yang diterapkan dalam sistem ENQUIRE untuk menciptakan World Wide Web, di mana ia kemudian membangun Web browser pertama di dunia. Software yang ia ciptakan juga berfungsi sebagai sebuah editor yang kemudian disebut sebagai WorldWideWeb (disingkat WWW) yang dijalankan pada sistem operasi NeXTSTEP dan Web server pertama yang menjalankan WorldWideWeb adalah CERN HTTPd (Hypertext Transfer Protocol daemon).
Kemudian lahirlah Website pertama di dunia yang dibuat di markas pusat CERN di Jenewa, Swiss. Website itu online pertama kali pada 6 Agustus 1991. Alamat website itu adalah http://info.cern.ch/hypertext/WWW/TheProject.html yang saat itu berisi informasi mengenai proyek WWW.
Kini, 30 tahun sejak Sir Tim Berners-Lee mengajukan ide WorldWideWeb untuk pertama kalinya, temuannya itu telah mengubah wajah dunia dan memengaruhi hidup banyak orang dari berbagai generasi.
Kekhawatiran Sir Tim Berners-Lee akan Masa Depan
Dalam sebuah surat yang dipublikasikan pada Senin (11/3/2019) kemarin, Sir Tim Berners-Lee mengakui bahwa masih banyak orang yang ragu apakah jaringan internet dapat menjadi "kekuatan demi kebaikan". Ia merasa khawatir akan masa depan WorldWideWeb yang ia utarakan pada BBC:
Aku sangat khawatir akan kekejian dan penyebaran hoaks. Ketika kasus Cambridge Analytica muncul, (orang-orang) mulai sadar bahwa pemilu dapat dimanipulasi menggunakan data yang mereka konstribusikan. Aksi Global dibutuhkan untuk menangkal penyalahgunaan WorldWideWeb di masa depan.
Sir Tim Berners-Lee menggaris bawahi tiga area penyalahgunaan yang menurut beliau merusak WorldWideWeb:
• Aktivitas jahat seperti meretas dan mencemooh
• Desain sistem bermasalah seperti model bisnis yang mengutamakan clickbait
• Konsekuensi yang tidak diinginkan seperti diskusi agresif atau terlalu terpolarisasi
Menurut beliau, ketiga masalah ini dapat diatasi lewat hukum dan sistm yang membatasi perilaku seseorang di dunia maya.
(Stefanus/IDWS)