Tahukah Kamu Bahwa Peta Dunia yang Selama Ini Kita Kenal itu Tidak Tepat?
Dari keterbatasan zaman dahulu hingga politik
IDWS, Rabu, 21 November 2018 - Good Design Award, yang disebut-sebut sebagai penghargaan paling bergengsi dalam bidang desain di Jepang menjadi ajang di mana desain peta dunia karya Hajime Narukawa dikenal. Desain petanya, yang dinamai Peta Dunia AuthaGraph (AuthaGraph World Map) tidak hanya sekedar peta biasa yang sering kalian jumpai, karena peta itu merupakan representasi nyaris sempurna dari berbagai benua serta samudra yang eksis di planet Bumi dalam bentuk dua dimensi.
Peta bisa dibilang amat sangat kompleks. Kita hanya bisa melihat benua Antartika hanya terlihat sebagiannya saja di bagian bawah peta umum yang sering kita jumpai. Semua samudra tak jelas bentuknya, tapi kita telah terbiasa melihat samudra-samudra seperti itu, karena memang peta yang sering kita lihat sudah sangat lama ada dan digunakan sejak lama, tepatnya dipionirkan oleh seorang kartografer (pembuat peta) bernama Gerardus Mercator dengan teknik pemetaan paradigma-shifting.
Inilah proyeksi Mercator original akan dunia, yang mungkin mirip dengan peta-peta yang sering kalian lihat
Dan inilah salah satu versi dari proyeksi Mercator yang disebut proyeksi Miller yang digunakan secara luas di kehidupan sekarang ini
Tak mudah memang, memetakan sebuah bola seperti Bumi kita ke dalam wujud dua dimensi, dan kita terpaksa berkompromi. Kadang, kompromi tersebut terlalu berlebihan. Beberapa negara terlihat lebih besar daripada aslinya. Maka dari itu, peta pada zaman dulu bisa dilihat sebagai statemen politik.
Variasi dari proyeksi Mercator dihujani kritik terkait politik karena merepresentasikan beberapa negara terlalu besar dari ukuran aslinya, seperti polemik benua Afrika yang mengerucut ukurannya dibandingkan Amerika Utara. Tidak demikian dengan peta Narukawa. Setiap negara, termasuk Antartika dan Kutub Utara, diperlihatkan secara utuh.
Inilah peta dunia versi Hajime Narukawa yang dipercaya benar-benar mendekati aslinya
Sebagai tambahan, AuthaGraph memiliki kelebihan lain. Seberapa banyak pun kita merentangkan peta AuthaGraph bersebalahan satu dengan yang lain, tidak terlihat adanya perbedaan atau perbedaan, dengan kata lain saling sambung menyambung tanpa cela. Kelebihan ini bisa dimanfaatkan seperti untuk melacak orbit dari Stasiun Internasional Luar Angkasa di sepanjang permukaan rata.
Jika kamu membeli bola peta dunia AuthaGraph, kamu bisa melipatnya ke berbagai bentuk tanpa merusak kevalid an dari lokasi-lokasi tiap negara/daerah. (Stefanus/IDWS)