Cina Akan Luncurkan Bulan Buatan Untuk Menghemat Biaya Listrik Penerangan Kota
IDWS, 22 Oktober 2018 - Sinar rembulan boleh dibilang terkesan romantis, namun jika kita telaah lagi, nyaris tidak ada manfaatnya. Dengan tingkat keterangan hanya 1/400,000 dari tingkat keterangan matahari, bulan tidaklah cukup untuk menerangi malam hari.
Baru-baru ini, para ilmuwan dan insinyur Cina mengumumkan bahwa mereka akan membuat bulan buatan yang cukup terang untuk menerangi kota Chengdu guna menghemat biaya listrik.
Foto: NASA
Pada 16 Oktober 2018 lalu, Pimpinan dari Chengdu Aerospace Science and Technologi Microelectronics System Research Institute, Wu Chunfeng, mengumumkan rencana untuk meluncurkan bulan buatan pada tahun 2020. Ia menyampaikan rencana tersebut dalam event wirausaha dan inovasi nasional massa di Chengdu, Cina. Chunfeng juga berkata bahwa tujuan utama dari "bulan palsu" tersebut adalah untuk menggantikan lampu-lampu penerangan kota di jalanan Chengdu.
Menurut beliau, bulan buatan atau secara teknis disebut satelit penerangan (illumination satellite) tersebut direncanakan bersinar 8 kali lebih terang daripada bulan yang sesungguhnya, dan bahwa bulan buatan itu didesain untuk melengkapi bulan di malam hari. Dilihat dari Bumi, satelit penerangan itu akan terlihat seperti sinar di kala senja yang mampu menerangi area berdiameter hampir 50 mil (80,46 kilometer).
Foto: Sarah Sloat/NASA & Space Science
Tujuan kedua dari proyek yang terdengar seperti fiksi ilmiah ini nampaknya adalah uang. Dilansir dari sina, Chunfeng mengatakan bahwa bulan kedua itu akan menggantikan sumber energi tradisional, ditaksir membuat Cina bisa menghemat konsumsi energi dengan nilai mencapai 20 milyar yuan (sekitar 43,7 trilyun rupiah) dalam jangka waktu 5 tahun semenjak peluncuran.
Menjawab kekhawatiran para reporter yang menanyakan apakah sinar dari bulan buatan itu akan mengganggu pengamatan astronomi (mengamati bintang dengan teleskop, dsb), Kang Weimin, Ph.D., direktur dari Institut Optik di Institut Teknologi Harbin mengatakan bahwa sinar rembulan buatan tersebut nantinya akan setara dengan tingkat keterangan pada petang hari, tak akan cukup untuk menyebabkan kerugian bagi kehidupan biologis di Bumi.
Belum jelas apakah proyek bulan buatan ini akan menggunakan biaya dari kota Chengdu sendiri atau pemerintahan Cina. Dilansir dari Guardian, Chengdu Aerosplace Science and Technology Microelectronics System Research Institute adalah kontraktor utama dari program luar angkasa Cina. Program luar angkasa Cina semakin matang dengan cepat sejak 2015, dan negeri panda ini berencana akan melipatgandakan jumlah peluncuran luar angkasa pada tahun 2017 pada beberapa tahun kedepan.
Di saat proyek bulan buatan Chengdu ini memang seperti fiksi ilmiah, hal yang sama sebenarnya pernah dicoba sebelumnya. Pada 1993, Rusia meluncurkan mekanisme penerangannya sendiri yang disebut cermin luar angkasa, yang ditujukan untuk meningkatkan durasi siang hari. Proyek tersebut menggunakan lempengan plastik raksasa yang disematkan pada sebuah pesawat luar angkasa untuk memantulkan sinar matahari ke Bumi. Untuk waktu yang singkat, alat tersebut mampu melakukan tugasnya memantulkan sinar mentari ke Rusia, namun bagi orang-orang di Bumi, sinar itu hanya tampak seperti sinar yang bersinar lebih terang dibandingkan bintang-bintang lain. (Stefanus/IDWS)
Sumber: Inverse