Tak Punya Ekor, Alligator Ini Dibuatkan Ekor Buatan Dengan Teknik Printer 3D
Arizona, Amerika Serikat — Apa yang terjadi pada alligator jika kehilangan ekornya? Besar kemungkinan hidupnya akan berakhir lebih cepat dari pada umumnya. Karena ekor seekor alligator membantunya berenang lebih cepat serta menjaga keseimbangan tubuh. Tanpa ekor, alligator akan kesulitan menangkap mangsa dan ujung-ujungnya mati kelaparan.
Mr. Stubbs, seekor alligator berusia 11 tahun yang kehilangan ekornya. (Sumber: Phoenix Herpetological Society)
Untungnya hal itu tak terjadi pada Mr. Stubbs, seekor alligator tanpa ekor. Dilansir dari Here & Now, "Mr. Stubbs kehilangan ekornya saat dimiliki oleh seorang pria yang mempunyai penangkaran alligator ilegal. Saat itu, sang pria baru saja membeli Mr. Stubbs yang berukuran lebih kecil dibandingkan alligator pada umumnya, lalu menempatkan alligator malang itu bersama alligator-alligator lain yang mengira Mr. Stubbs adalah makanan. Mereka lalu menggigitinya hingga ekor Mr. Stubbs putus total," tutur Dan Marchand, seorang kurator eksklusif dari organisasi nonprofit Phoenix Herpetological Society.
Membuatkan ekor untuk Mr. Stubbs
Berdasarkan ukuran dan berat Mr. Stubbs, para peneliti lalu mengambil contoh ukuran dan panjang ekor dari Alligator dengan karakteristik yang mirip dengan Mr. Stubbs. Lalu mereka membuatkan ekor dengan ukuran persis seperti ekor alligator tersebut dengan teknologi printer 3D.
Para peneliti membuatkan tiga versi ekor yang berbeda. Satu agak pendek dan lebar, satu lagi yang dipercaya para peneliti tersebut memiliki panjang yang pas dan satu lagi agak terlalu panjang. Mereka mencoba ketiga ekor tersebut untuk melihat respon Mr. Stubbs.
"Kami menyelamatkan berbagai binatang setiap hari. Tapi ini merupakan kasus spesial untuk kami. Kami telah berhasil melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain." — Dan Marchand
Ekor buatan tersebut terbuat dari material yang disebut Dragon Skin (Kulit Naga) yang juga digunakan untuk membuat prostetik pada manusia. Material ini tidak akan menimbulkan iritasi pada kulit meski menempel dalam waktu yang lama.
Mr. Stubbs keluar dari kolam setelah mencoba ekor barunya (Sumber: Phoenix Herpetological Society)
Setelah membuatkan ekor baru tersebut, tugas para peneliti berikutnya adalah mengajari Mr. Stubbs untuk kembali berenang dengan lancar. Mereka melepas alligator malang itu ke kolam milik di fasilitas mereka dan membiarkannya menyesuaikan diri dengan ekor barunya tersebut.
Kenapa para peneliti mengambil tantangan untuk membantu sang alligator malang tersebut
"Kami menyelamatkan berbagai binatang setiap hari. Tapi ini merupakan kasus spesial untuk kami. Kami telah berhasil melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan orang lain," tutur Marchand. Dengan banyak sekali hal yang bisa dipelajari melalui prosedur medis dan hal-hal yang terjadi hari ini (membuatkan ekor untuk Mr. Stubbs), para binatang adalah sumber informasi kamu. Alligator misalnya, memiliki daya tahan akan berbagai jenis bakteri dimana manusia tidak. Dan banyak penelitian pada zaman sekarang yang meneliti mengapa para alligator memiliki daya tahan akan bakteri yang bisa berbahaya bagi manusia," tutupnya. (stefanus/idws)
Sumber: wbur