Empat Atlet Basket Putra Jepang Dipulangkan Dari Asian Games 2018 Karena Diduga Menyewa PSK Lokal
Jakarta - Empat atlet bola basket pria dari kontingen Jepang dipulangkan dari ajang Asian Games 2018 karena diduga membayar jasa PSK setempat untuk layanan seks. Demikian disampaikan oleh Komite Olimpiade Jepang (JOC) pada hari ini, Senin 20 Agustus 2018.
Keempat atlet tersebut terpergok sedang berada di sebuah daerah "red district" Jakarta yang parahnya masih mengenakan seragam tim nasional kontingen Jepang.
Pemain Jepang melakukan selebrasi setelah tim basket putranya memenangkan pertandingan pre-emilinasi Grup C melawan Qatar pada ajang Asian Games 2018 di Jakarta, 16 Agustus 2018. (Foto: Anthony WALLACE/AFP)
Dalam jumpa persnya, JOC menyatakan telah memerintahkan untuk memulangkan keempat atlet tersebut, yakni Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Takuma Sato dan Keita Imamura. Berita mengenai kelakuan mereka tersebut dianggap sungguh mencoreng wajah Jepang, sebab pada Asian Games 2014 negeri sakura juga harus memulangkan seorang perenang bernama Naoya Tomita setelah terbukti merampas kamera milik seorang jurnalis.
"Saya merasa amat malu. Kami meminta maaf dan siap memberikan bimbingan bagi para atlet ini," ungkat Chef de Mission Jepang Yasuhiro Yamashita. Keempat atlet basket itu meninggalkan perkampungan atlet usai makan malam dan diyakini menggunakan jasa calo untuk mencarikan PSK.
"Saya sungguh-sungguh meminta maaf kepada publik Jepang, JOC dan semua yang terlibat dalam cabang bola basket," tambah Yoko Mitsuya, pemimpin tim basket Jepang. "Kami akan memutuskan hukuman setimpal bagi mereka setelah kami mengumpulkan semua bukti. Kami harus bekerja keras agar skandal seperti ini tidak terulang," tutupnya.
Sementara itu, Sheikh Ahmad al-Fahad Al-Sabah, presiden dari Dewan Olimpiade Asia ikut angkat suara. "Saya meminta maaf akan cerita seperti ini, namun dalam olahraga kamu pasti pernah mendengar cerita seperti ini dalam setiap cabang," kata sang sheikh.
"Atlet seharusnya menjadi simbol yang baik bagi masyarakat karena ada generasi yang akan mengikuti mereka. Pada akhirnya, mewakili negaramu bukan hanya sekedar memenangkan medali," tambahnya. (stefanus/idws)
Sumber: Kompas