Mengenal Sosok di Balik Nurhadi-Aldo yang Tengah Viral
IDWS, Jumat, 4 Januari 2019 - Akhir-akhir ini, netizen kerap melihat pasangan "calon presiden-calon wakil presiden" dengan nama Nurhadi -Aldo . Sekilas, poster Nurhadi Aldo memang tampak profesional dan penuh niat untuk memikat para pemilik suara, lengkap dengan nama partai dan slogan kampanye.
Akan tetapi ketika netizen perhatikan dengan seksama, nama "di" pada nama Hurhadi dan "ldo" pada nama Aldo menggunakan warna merah yang jika keduanya digabungkan maka akan membentu kata yang kalian mungkin tidak asing lagi.
Dilansir dari BBC Indonesia, Nurhadi-Aldo yang diusung oleh "Koalisi Indonesia Tronjal Tronjol Maha Asyik" ini merupakan pasangan capres-cawapres fiktif ciptaan sekelompok anak muda yang gerah dengan kampanye hitam yang kerap terjadi di panggung politik di Republik Indonesia ini. Nama koalisinya pun juga menggunakan warna merah pada beberapa huruf yang jika disatukan akan membentuk kalimat mesum nan kocak.
Di berbagai sosial media sekarang banyak kampanye hitam saling menjelekkan. Masyarakat mulai terkotak-kotak. Nurhadi-Aldo hadir untuk meredam itu, untuk meredam konflik antar kubu. — Tim Sukses Nurhadi-Aldo kepada BBC Indonesia, Kamis (03/01).
Tim Sukses tersebut terdiri dari delapan pemuda usia 17-23 tahun yang tinggal di beberapa kota di Indonesia dan tidak ingin disebutkan identitasnya. Hanya dalam dua minggu setelah diluncurkan, akun Nurhadi-Aldo telah di-follow oleh 81.000 orang, 18.000 di Twitter, dan 73.000 di Instagram.
Berbagai foto dan meme Nurhadi-Aldo pun telah dibagikan berulang kali di sosial media, bahkan hingga muncul copycat alias orang-orang yang mengadopsi dan meniru Tim Sukses Nurhadi-Aldo. Menariknya, postingan dari capres-cawapres fiktif ini mendapat tanggapan positif dilihat dari ratusan komentar dan reaksinya orang-orang akan foto dan meme-meme mereka.
Apa yang dilakukan oleh akun Tim Sukses Nurhadi-Aldo bisa digolongkan sebagai shitposting. Shitposting sendiri merupakan aktivitas online berupa mengirim konten agresif, ironik, maupun troll tingkat rendah dalam skala yang besar yang biasa dilakukan pada forum internet maupun sosial media. Tujuan utama shitposting sendiri biasanya adalah untuk membuat orang lain tidak nyaman. Namun shitposting dari Nurhadi-Aldo memiliki tujuan berbeda, yakni lebih untuk menyampaikan kritik kepada pemerintah dan politisi di Indonesia.
Ketika Nurhadi keluar dalam bentuk banyolan, di dalamnya ada pesan untuk masyarakat. Ada banyak yang bisa kita kritik, ada pemerintah, politisi, dari pada berantem sesama rakyat. Karena tidak mengubah apa-apa kalau sesama rakyat saling berantem.
Kalau kita lihat di kolom komentar partai politik, pasti ada debat ini itu. Di kolom komentar Nurhadi-Aldo, tidak ada pertengkaran. Adem ayem, semua orang tertawa.
Selain mengkritik, Nurhadi-Aldo juga ingin menghimbau masyarakat Indonesia agar tidak mudah dipengaruhi oleh politisi yang memecah belah rakyat.
Akun Nurhadi-Aldo juga tak luput dari tuduhan atau fitnah yang mengaitkannya dengan salah satu calon presiden atau dituduh mengalihkan isu.
Tuduhan ini datang dari kedua kubu. Kami biasa saja, malah kami balas dengan komentar lucu. Mereka pun segera memberikan klarifikasi jika nama Nurhadi-Aldo digunakan untuk politik.
Uniknya, Tim Sukses Nurhadi-Aldo yang mengelola akun-akun capres-cawapres fiktif ini mengaku belum pernah bertemu satu sama lain. Mereka hanya berkomunikasi via online setelah memutuskan "berkoalisi".
Gerakan ini tanpa modal sama sekali, tapi bisa dikenal banyak orang. Politikus zaman sekarang bisa mengeluarkan dana milyaran, tapi ini nol rupiah. Kami swadaya sendiri, dengan kuota sendiri, wifi sendiri.
Meski suka rela dan swadaya, tim ini mempunyai pembagian tugas yang jelas antara siapa yang mendesain, membuat strategi marketing, hingga menjadi editor.
Siapa Sebenarnya Nurhadi-Aldo
Nurhadi-Aldo memang merupakan pasangan fiktif, namun Nurhadi benar-benar eksis. Nurhadi adalah seorang tukang urut yang berasal dari Mejobo, Kabupaten Kudus. Nurhadi terkenal di komunitas shitposting karena kebiasaannya mempromosikan jasa pijat dan beraneka macam foto diri. Tim Sukses Nurhadi-Aldo mengaku penggunaan wajah Nurhadi untuk membuat pasangan capres-cawapres fiktif dengan sepengetahuan dan izin dari yang bersangkutan, meski yang bersangkutan sama sekali tak ikut menentukan isi kampanye.
"Sebelumnya saya sendiri sudah menghubungi Pak Nurhadi dan minta izin, menjelaskan bahwa gerakan ini bisa bermanfaat untuk ekonominya," ungkap Tim Sukses Nurhadi-Aldo.
Tim Sukses tersebut mengurus desain, promosi dan marketing. Nurhadi mengurus produksi dan pemesanan merchandise dengan mendapatkan semua keuntungan merchandise. Penjualan merchandise seperti kaos kampanye diurus langsung oleh Nurhadi dari Kudus. "Kami sepakat dan setuju bahwa ini memang gerakan selain meredam konflik politik tapi juga membantu Pak Nurhadi."
Tim Sukses Nurhadi-Aldo mengaku tidak mengambil keuntungan finansial dari kepopuleran akun capres-cawapres fiktif bikinan mereka. Sedangkan Nurhadi tidak ikut campur dalam program kampanye dan materi yang diposting akun-akun tersebut di berbagai sosial media.
Sedangkan Aldo adalah tokoh fiktif yang berasal dari guyonan komunitas shitposting, di mana wajahnya dibuat dari gabungan wajah seorang politikus dengan wajah seseorang.
Ditanya mengenai rencana ke depannya, anggota Tim Sukses Nurhadi-Aldo menjawab: "Ke depan belum tahu, yang jelas kami tetap pada tujuan untuk menghibur dan memberi edukasi. Dan kami tetap tidak memihak salah satu calon." (Stefanus/IDWS)
Sumber: BBC Indonesia
Foto: @DildoforIndonesia / Facebook