Film Biopik Susy Susanti - Love All Akan Dirilis Pada Awal 2019
IDWS, 1 Oktober 2018 - Film biopik berjudul Susy Susanti - Love All yang menceritakan kisah pebulutangkis legendaris Indonesia Susy Susanti akan diliris pada kuartal pertama tahun 2019.
Disutradarai oleh Sim F. dan berlatar belakang tahun 1980an-1990an, film tersebut akan mengisahkan kehidupan Susy Susanti dari masa kecil hingga ia memenangkan medali emas cabang bulutangkis tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992. Susy Susanti - Love All juga akan menggaris bawahi beberapa momen ikonik dari karirnya, termasuk perjalanan Susy menuju final dalam Piala Sudirman 1989 di Jakarta.
Alan Budikusuma (kiri), Laura Basuki (dua dari kiri), Susy Susanti (dua dari kanan), dan Daniel mananta dalam konferensi pers film biopik Susy Susanti - Love All di Gelora Bung Karno sports complex. Foto: JP/Ni Nyoman Wira
Produser film tersebut, Daniel Mananta, menuturkan bahwa ide dari cerita Susy Susanti - Love All datang kira-kira lima tahun yang lalu. "Kami ingin membuat sebuah film tentang kecintaan Susy akan Indonesia, Tuhan, kedua orang tuanya, badminton dan suaminya," kata Daniel dalam sebuah konferensi pers tanggal 19 September 2018 di Gelora Bung Karno sport complex di Jakarta Pusat. "Cinta adalah kekuatan yang mendorongnya (Susy Susanti) menjadi dirinya yang sekarang, juga sebagai salah satu orang yang dipercaya membawa obor Asian Games (2018)."
Susy Susanti (depan, kiri) bersama dengan aktris Laura Basuki (depan, kanan) membawa obor bersama sebelum konferensi pers film Susy Susanti - Love All pada tanggal 19 September 2018 di Gelora Bung Karno sports complex di Jakarta Pusat. Foto: JP/Ni Nyoman Wira
Dibintangi oleh Laura Basuki yang akan memerankan ikon bulutangkis putri Indonesia tersebut, film biopik itu juga akan menunjukkan sisi berbeda dari sang pebulutangkis legenda. "Banyak orang mungkin hanya melihat saya saat berada di puncak karir, namun film ini akan menunjukkan proses, kesulitan, dan situasi dibalik kesuksesan tersebut," kata Susy dalam konferensi pers yang sama. Ia juga menambahkan bahwa film tersebut akan menggambarkan kesulitannya saat era reformasi di Indonesia pada tahun 1998.
Laura Basuki sebagai Susy Susanti dalam Susy Susanti - Love All
Laura Basuki menuturkan bahwa ia membutuhkan kurang lebih empat bulan untuk melatih tubuhnya serta mempelajari bulutangkis. "Saya juga bertanya pada Susy akan berbagai detail, termasuk apa yang ia rasakan saat Olimpiade musim panas 1992, persiapannya, dan juga latihan," tambah Laura. "Saya juga melihat berbagai interview Susy dan juga pertandingan-pertandingannya dulu."
Judul dari film biopik tersebut, Susy Susanti - Love All memiliki makna ganda. Dalam olahraga bulutangkis, kata "love" berarti "0 poin", sedangkan "love all" memiliki arti "skor 0-0". Kedua kata tersebut memiliki makna permulaan dari setiap pertandingan bulutangkis dan juga menggaris bawahi bahwa kita harus memulai dengan hati yang jernih dan cinta yang dalam," ujar Syarika Bralini, satu dari lima scripwriter untuk film tersebut.
Bertujuan untuk menginspirasi generasi muda untuk meraih cita-cita mereka, film Susy Susanti - Love All juga akan menampilkan Farhan sebagai mantan wakil presiden Try Sutrisno, Lukman Sardi sebagai M.F Siregar dan Dion Wiyoko sebagai peraih medali emas bulutangkis tunggal putra di Olimpiade Barcelona 1992 sekaligus suami dari Susy Susanti, Alan Budikusuma. (Stefanus/IDWS)
Sumber: thejakartapost.com