20 Hal Yang Kita Pelajari Dari Trailer Kedua 'Venom'
Sony Pictures Entertainment telah meluncurkan trailer terbaru untuk film anti-hero terbarunya, Venom. Trailer tersebut mengungkap beberapa detail baru mengenai film spin-off dari tokoh villain dalam serial Spider-Man ini, dan juga menjawab kritikan akan trailer pertama yang dianggap minim efek-efek CGI. Trailer kedua ini benar-benar terlihat keren, mendebarkan serta makin membuat Venom ditunggu-tunggu oleh para penikmat film layar lebar.
Sony sendiri telah berusaha keras dalam menghadapi tantangan sulit untuk membuat cerita orisinil Venom yang masuk akal. Di komiknya, tokoh Venom terikat erat dengan Spider-Man yang membuat film spin-off dari Sony ini tak terlihat seperti bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Sony mengadaptasi miniseries klasik Venom: Lethal Protector yang menceritakan Eddie Brock menghadapi organisasi kejam Life Foundation. Di saat banyak peran berbagai villain yang ditukar, narasi utama dari trailer ini akan lebih familiar bagi para pembaca komik.
Maka dari itu, kita akan membahas beberapa poin penting yang diungkapkan dalam trailer kedua ini. Mulai dari asal muasal Eddie Brock hingga ancaman berbahaya dari musuh utama dalam film spin-off ini, Riot (Riz Ahmed).
1. Eddie Brock adalah seorang jurnalis yang suka tantangan.
Pada awal trailer, Eddie Brock tampak sebagai seorang jurnalis yang gemar menginvestigasi berbagai krisis yang diabaikan begitu saja oleh pemerintah. Brock diceritakan tertarik akan Life Foundation, sebuah organisasi yang mengklaim diri mereka eksis demi kepentingan umat manusia. Terdapat beberapa rumor yang menyebutkan bahwa Life Foundation memanfaatkan orang-orang tak berdaya untuk menjalankan berbagai eksperimen ilegal.
Asal usul Eddie cukup mirip dengan versi komik. Di mana pada versi komik, Eddie adalah seorang reporter dari Daily Bugle yang bermimpi menjadi jurnalis sukses. Ia lalu mengarang sebuah artikel yang mengungkapkan identitas asli dari pelaku pembunuhan berantai, namun tragisnya ia keliru, karena pelaku sebenarnya berhasil diungkap oleh Spider-Man. Dalam Venom, Eddie terkesan lebih lihai dan memiliki insting jurnalis yang lebih tajam dari versi komiknya.
2. Ada lebih dari satu simbiot.
Seperti dalam komik, simbiot Venom datang dari luar angkasa. Kita telah melihat pesawat luar angkasa yang jatuh ke Bumi pada trailer sebelumnya, Dalam trailer kedua kali ini memperlihatkan beberapa tabung berisi simbiot meski tidak terlihat berapa persis jumlahnya. Setidaknya dua tabung terkonfirmasi dari trailer terbaru ini. Dalam komik Venom: Lethal Protector, Life Foundation diceritakan berhasil menciptakan 5 pasukan simbiot. Meski dalam trailer terlihat lebih dari satu simbiot selain Venom dengan Riot menjadi yang paling kentara, jumlah pastinya belum ketahuan.
3. Satu simbiot menyerang Eddie Brock.
Dalam investigasinya akan Life Foundation, Eddie menyelinap masuk ke tempat markas atau mungkin laboratorium Life Foundation dan tak sengaja bertemu dengan 1 subyek eksperimen simbiot. Subyek tersebut entah bagaimana berhasil kabur dan menyerang Eddie hingga terjatuh ke lantai.
Pertemuan pertama Eddie dengan simbiot ini membuat sang jurnalis seperti terpengaruh akan simbiot tersebut, meski tidak jelas apa yang sebenarnya terjadi. Kemungkinan simbiot tersebut mampu berpindah-pindah inang agar bisa terbebas dari cengkeraman Life Foundation. Sebuah opsi yang lebih mengerikan, adalah fakta bahwa dalam komik, setiap simbiot mampu menanamkan maksimal enam benih "anak" pada inangnya. Begitulah bagaimana Life Foundation berhasil menciptakan lima prajurit simbiot dalam miniseries komiknya, yakni dengan mengekstrak lima benih yang tersisa dari Venom.
Besar kemungkinan juga saat pertama kali berinteraksi dengan simbiot, Eddie telah "ditanami" dengan sebuah benih.
4. Carlton Drake sang villain utama.
Carlton Drake (Riz Ahmend) merupakan villain utama dalam Venom. Dan pada trailer ini terdapat penjelasan mengenai motifnya. Ia percaya bahwa dunia sedang di ambang kehancuran, di mana manusia terlalu lemah untuk beradaptasi dengan musibah ekologis yang mengancam. Bagi ideologi gila Drake, semua yang ia lakukan dibenarkan sebagai sebuah keinginan untuk mengamankan masa depan umat manusia. Ia melihat solusi sempurna dari para simbiot, sebuah kesempatan untuk mendorong manusia berevolusi ke tahap yang lebih tinggi: Penggabungan antara manusia dan simbiot. Lebih kuat, tahan banting serta tingkat keselamatan akan ancaman eksternal (seperti bencana alam) yang lebih tinggi.
5. Simbiot Venom memiliki agendanya sendiri.
Sebuah adegan dalam trailer menjadi informasi kunci bagi kita. Ketika Eddie melihat kaca jendela sebuah mobil dan melihat bayangan Venom yang terpantul, bukannya bayangan dari dirinya. Eddie lalu menanyakan apa yang simbiot itu inginkan darinya, di mana simbiot tersebut menjawab "Kau akan tahu dengan sendirinya." Dalam komiknya, Eddie dan simbiotnya biasanya memiliki motif yang sama, yakni rasa keadilan yang melenceng atau keinginan untuk membalas dendam kepada Spider-Man. Dalam film Venom, terlihat bahwa simbiot tersebut memiliki agendanya sendiri.
6. Eksperimen Simbiot.
Dalam trailer kita diperlihatkan akan salah satu eksperimen Carlton Drake, di mana ia melihat dengan penuh ekspektasi ketika sebuah simbiot hinggap pada seorang pria yang tak lain adalah subyek eksperimen keji tersebut. Proses saat sang simbiot "menanamkan diri" tampaknya sangat menyakitkan bagi si subyek yang agaknya sama sekali tak mengganggu bagi Drake. Ia malah tersenyum sembari terus melihat dari balik kaca pelindung.
7. Tokoh Jenny Slate.
Jika kalian melihat dengan seksama, dalam beberapa adegan kita diperlihatkan sekilas akan sosok Jenny Slate, seorang ilmuwan wanita yang bekerja pada Carlton Drake. Ia pertama kali tampil dalam trailer pertama di mana ia menghampiri Eddie Brock untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dalam Life Foundation.
8. MRI Scan.
Saat Eddie pertama kali mendengar suara asing yang tak jelas asalnya, ia menganggap dirinya mulai gila. Dalam trailer diperlihatkan bagaimana ia menjalani MRI scan untuk mengetahui penyebab pastinya. MRI menggunakan medan magnet yang kuat serta gelombang radio untuk memeriksa detail dari tubuh pasien, yang dalam komik diperlihatkan bahwa simbiot Venom sangat sensitif akan gelombang-gelombang tersebut. Besar kemungkinan simbiot Venom kesakitan saat Eddie menjalani MRI scan, dan mengambil alih kendali tubuhnya dengan paksa dan mengamuk.
9. Eddie menghajar preman-preman suruhan Drake.
Berikutnya diperlihatkan bagaimana Eddie menghadapi preman-preman suruhan dari Carlton Drake yang juga diperlihatkan pada trailer pertama. Dalam trailer kali ini diungkap bahwa alasan Drake mengirim mereka adalah untuk mengambil kembali "properti" miliknya. Sepertinya Drake pada saat itu belum sadar bahwa sebuah simbiot telah bersatu dengan Eddie, karena Drake hanya mengirimkan preman-preman tanpa peralatan khusus untuk melawan simbiot. Adegan ini agaknya lumayan lucu karena dalam dialognya, Eddie meminta maaf kepada para preman sembari menghabisi mereka. Serangan-serangan Venom dalam adegan ini juga terlihat lebih mirip dengan versi Venom pada Ultimate Comics.
10. Eddie berusaha mengendalikan simbiotnya.
Dalam sebuah adegan, Eddie tampak mencoba untuk meyakinkan simbiot dalam tubuhnya bahwa menyakiti orang lain adalah tindakan yang tidak benar. Ia lalu mengajukan penawaran kepada sang simbiot, yakni simbiot tersebut boleh menyakiti orang-orang yang pantas menerimanya dengan imbal balik sang simbiot tidak menyerang orang-orang tak bersalah.
Sayangnya, tampak sang simbiot sama sekali tidak terkesan dengan penawaran Eddie. Menurut simbiot tersebut, ia dan Eddie mampu melakukan apa saja yang mereka mau dengan kekuatan mereka berdua. Penawaran Eddie ini sama dengan yang ditawarkan oleh Spider-Man saat terjangkit simbiot Venom dalam komiknya. Peter Parker, identitas asli Spider-Man, setuju tidak mengusik Venom asalkan simbiot tersebut mengarahkan keagresifannya pada para kriminal.
11. "Tangan" Venom.
Interaksi antara Eddie dengan simbiotnya nampak sebagai salah satu aspek paling menarik dari Venom. Pada awalnya, Eddie hanya mendengar suara sang simbiot di kepalanya. Nampaknya sang simbiot telah tumbuh lebih kuat sepanjang film berjalan. Tampak dalam trailer kedua, sang simbiot "membuat" lengan baru dari tubuh Eddie dengan wajah Venom pada ujungnya untuk berinteraksi dengan inangnya tersebut.
12. Eddie berubah sepenuhnya menjadi Venom.
Dalam suatu adegan di mana Eddie terlihat terluka parah, -- termasuk kaki kiri yang tertekuk dengan sudut yang mengerikan -- simbiot dalam tubuhnya mengambil kesempatan ini untuk menyembuhkan luka Eddie dan merubah sang jurnalis ke wujud penuh dari sang anti-hero ikonik, Venom.
13. Venom doyan daging manusia?
Dalam komiknya, Venom terkenal sering mengancam akan memakan otak seseorang, meskipun sama sekali tidak pernah diperlihatkan, tidak pula dengan simbiot lainnya. Nah pada adegan kali ini memberi sugesti bahwa versi layar lebar dari Venom memang doyan daging manusia. Jilatan lidah panjangnya pada wajah seorang preman tampak sangat alami dan menjijikkan, ditambah dengan reaksi ketakutan sang preman membuat adegan ini sempurna.
14. Ann Weying
Mantan istri Eddie Brock, Ann Weying (Michelle Williams). Dalam komiknya, ia adalah seorang pengacara. Namun pada trailer kedua Venom, agaknya Ann bekerja di Life Foundation. Diperihatkan pada trailer ini Eddie berbicara dengan Ann Weying mengenai kekuatan barunya yang ia dapat dari simbiot Venom. Ia menyakinkan mantan istrinya tersebut bahwa kekuatan barunya ini bisa digunakan untuk hal-hal baik dan ia demonstrasikan dengan melindungi Ann dari rentetan tembakan. Namun dengan efek-efek negatif yang diperlihatkan dari pada eksperimen, tak mengherankan jika pendapat Eddie malah menakutkan bagi Ann.
15. Venom merayap di tembok.
Dalam komiknya, Venom terkenal akan kemampuannya merayap di tembok seperti Spider-Man, bahkan mampu memproduksi jaringnya sendiri. Kemampuan-kemampuan yang didapat sang simbiot dari inangnya tersebut sebelum menyatu dengan Eddie Brock. Kali ini, dengan latar belakang cerita Venom yang dibuat ulang untuk film spin-off ini, tak mengejutkan apabila sama sekali tak terlihat jaring-jaring dalam trailer pertama maupun kedua.
Akan tetapi kemampuan Venom merayap di tembok masih dipertahankan seperti yang diperlihatkan dalam trailer kedua. Dan tak hanya sekedar merayap. Kecepatan dan kelincahan Venom bergerak di tembok-tembok gedung pencakar langit bisa dibilang jauh di atas batas kemampuan manusia normal. Memang Venom bertubuh tinggi besar, namun bukan berarti ia lamban!
16. Scream membabi buta.
Dalam adegan ini, yang kemungkinan besar berlokasi di Tiongkok, seorang teknisi medis gawat darurat yang terekspos oleh simbiot Scream melakukan pembunuhan membabi buta. Simbiot tersebut mampu merubah lengannya menjadi semacam pedang yang kemudian digunakan untuk mengiris tenggorokan seseorang. Dalam trailer diperlihatkan juga simbiot ini mampu menembakkan rentetan "belati" dari punggungnya. Pada komiknya, metode serangan ini biasa digunakan oleh salah satu dari lima prajurit simbiot, Lasher.
Namun tampaknya simbiot ini adalah Scream, yang kemudian menginfeksi Eddie. Jadi bisa kita simpulkan untuk sementara ini bahwa ia ditangkap oleh Life Foundation sebelum kemudian tak sengaja bertemu dan menyerang Eddie ketika sang jurnalis menyelinap masuk ke markas/laboratorium Life Foundation.
17. Riot diperlihatkan.
Musuh utama Eddie Brock dan simbiot Venom akhirnya ditampilkan pada trailer kedua ini. Riot, yang merupakan satu dari lima prajurit simbiot. Pada Comic-Con San Diego, telah dikonfirmasi bahwa simbiot Riot agak berbeda dari simbiot-simbiot lainnya. Ia suka berganti-ganti inang, yang berarti amat sulit untuk mengantisipasi kedatangannya.
Pada adegan ini, Riot meluncurkan sebuah serangan mematikan kepada para staff Life Foundation dengan sebatan "kapak" buatan dari kedua lengannya.
18. Venom vs Riot.
Salah satu menu utama dalam trailer kedua ini adalah adegan duel antara Venom vs Riot. Adegan dibuka dengan Riot yang mencoba memisahkan simbiot Venom dari Eddie dan kelihatannya sukses. Namun adegan berganti dengan cepat di mana kemudian kedua simbiot sama-sama memperlihatkan kedua inang mereka masing-masing. Tampaknya dalam film ini, Riot telah memilih Drake sebagai inang utamanya, meski belum diketahui apakah Drake suka rela menjadi inang atau tidak.
19. Venom dan seorang pencuri.
Adegan terakhir dari trailer kedua ini memperlihatkan konflik antara Eddie dan Venom. Di sini, saat sang pencuri bertanya siapa dia sebenarnya, Venom lalu membuka "setengah" wajahnya dan menampilkan setengah wajah Eddie. Lalu "mereka" berdua menjawab: "We are Venom" (Kami Venom).
Adegan ini juga menunjukkan kemungkinan besar Eddie dan simbiot Venom bisa rukun atau mencapai kata sepakat untuk bekerjasama.
20. "The World Has Enough Superheroes"
"The World Has Enough Superheroes" alias "Dunia Sudah Cukup Memiliki Banyak Pahlawan Super", merupakan slogan Venom sekaligus sebagai pengingat kepada calon penonton bahwa Venom bukanlah tipikal film superhero pada umumnya seperti Tony Stark/Ironman, Peter Parker/Spider-Man, atau Bruce Wayne/Batman. Venom adalah sosok anti-hero dengan insting yang agresif, ganas dan liar. Yang pasti jauh dari kesan pahlawan. Dengan membanjirnya film-film pahlawan super akhir-akhir ini, agaknya slogan Venom merupakan langkah bijak dari Sony untuk menonjolkan keunikan dari film mereka tersebut yang bisa menjadi daya tarik utama.