Film 'Untuk Angeline' Tawarkan Hal Baru
Tahun 2015 silam, Indonesia dikejutlan oleh satu peristiwa pilu dari sudut Pulau Bali, tentang pembunuhan sadis Engeline Megawe. Perhatian publik semakin tertuju pada kasus ini, setelah mengetahui bahwa justru orang-orang terdekat yang harus bertanggung jawab atas kematian bocah perempuan tersebut.
Setahun setelah meninggalnya Engeline, tepat tanggal 21 Juli 2015, film bertajuk 'Untuk Angeline' akan dirilis di bioskop di seluruh Indonesia. Seperti yang sudah ditebak dari judulnya, film ini akan menjelaskan soal kasus pembunuhan bocah malang itu.
Mengingat film ini diangkat dari kisah nyata yang begitu sangat dikenal masyarakat, kira-kira ada hal baru apa yang dimuat dalam film 'Untuk Angeline'?
Laila Nur Azizah, selaku penulis skenario Untuk Angeline menjelaskan bahwa dalam film ini memberikan satu hal baru yang selama ini luput dari perhatian. "hal baru itu ialah perspektif ibu kandung korban. Selama ini di pengadilan tidak pernah diekspos," ujar Laila seperti yang dikutip laman Liputan6.
Laila juga menyebutkan bahwa Untuk Angeline akan mengangkat perspektif feminis dan sudut pandang korban. Dan untuk itu, pihaknya melakukan riset yang mendalam terhadap situasi dan orang yang terlibat dalam kasus ini. "Kami juga pergi langsung ke lokasi kejadian," ujarnya.
Laila tak menampik bahwa film Untuk Angeline awalnya akan mendapatkan banyak penolakan dari masyarakat. Namun karena film ini sudah mendapatkan lampu hijau dari ibu kandung Engeline serta memiliki pesan moral untuk melindungi anak dari kasus serupa, pihak produksi terus menjalankan.
"Pemutaran film akan dilakukan setelah persidangan selesai, karena kami juga menghormati proses hukum yang berjalan," tutup Laila Nur Azizah.