Film 'Untuk Angeline' Jadi Kampanye Antikekerasan Terhadap Anak
Film 'Untuk Angeline' diproduksi oleh PT Citra Visual Sinema dan akan ditayangan di bioskop pada 21 Juli 2016 nanti, berdekatan dengan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli. Menampilkan sederet artis papan atas dan berupaya mengampanyekan antikekerasan terhadap anak, kata sang sutradara, Jito Banyu.
"Saya membuat film Angeline ini berawal dari rasa empati saya sebagai seorang ayah, apabila seumpamanya anak saya diperlakukan buruk oleh orang tersebut seperti apa," katanya seperti dilansir laman Antara.
Jito mengaku saat mengunjungi orang tua almarhumah Angeline sama sekali tidak ada pikiran untuk mengangkat tragedi ini dalam film.
Akan tetapi setelah di lokasi dan melakukan perbincangan, muncullah keinginan untuk membuat film tentang Angeline yang disiksa ibu angkatnya hingga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Oleh karena itu, Jito melakukan riset di Bali dengan mengikuti persidangan kasus Angeline serta mendatangi sekolah almarhumah dan lain sebagainya.
Menurutnya, banyak sekali hal yang diperoleh saat melakukan riset diantaranya, ungkapan perasaan Angeline saat peringatan Hari Ibu di sekolahnya melalui sebuah puisi.
Jito mengatakan, Angeline merupakan sosok anak yang sabar dan tidak pernah mengeluh meskipun mengalami berbagai penderitaan selama tinggal bersama orang tua angkatnya. "Bahkan ketika gurunya melihat ada bekas luka di beberapa bagian tubuhnya, Angeline tidak pernah menceritakan yang sebenernya ia alami," lanjut Jito.
"Melalui film ini, saya ingin menuturkan kepada masyarakat, jangan ada lagi kekerasan terhadap anak. Dan jangan ada lagi angeline-angeline yang lainnya," kata pria kelahiran Desa Sokaraja Wetan, Kecamatan Sokaraja, Banyumas itu.
Ia juga mengharapkan agar orang tua yang semula kurang sayang terhadap anaknya akan lebih menyayangi anaknya setelah menonton film 'Untuk Angeline' ini.
Dia mengatakan, penyutradaraan film yang diangkat dari kisah nyata seperti film 'Untuk Angeline' ini cukup susah, karena ada beban apakah film tersebut dapat diterima masyarakat atau bahkan mendapat penolakan.
Kinaryosih dipilih untuk memerankan Hamidah atau ibu kandung almarhumah Angeline, dan Roweina Umboh yang dipilih untuk memerankan Terry atau ibu angkat almarhumah Angeline. "Dua artis tersebut saya pilih tanpa melakukan casting karena saya menganggap mereka cocok untuk memerankan tokoh Hamidah dan Terry," jelasnya.
Sementara itu, untuk sosok Angeline akan diperankan oleh Naomi Ivo, yang dijaring melalui casting yang diikuti oleh ratusan anak. "Bahkan, Kak Seto pun ikut bermain dalam film ini," tutupnya.
Beberapa nama tenar lainnya juga ikut membintangi film ini seperti; Teuku Rifnu Wikana, Paramitha Rusady, Dewi Hughes, Ratna Riantiarno dan Emma Waroka.