Netizen Korea Anggap Lisa Blackpink Tak Pantas jadi Idol K-pop Karena Berasal dari Asia Tenggara
Dianggap Tak Pantas
IDWS, Senin, 7 Januari 2019 - DI saat K-pop bermula dari fenomena pop-culture Korea Selatan, industri tersebut kini telah beranjak menjadi industri internasional berkat kepopulerannya. Banyak artis dan idol K-pop yang mencoba meraih penggemar secara global lewat konser-konser di negara lain dan juga mempelajari berbagai bahasa berbeda.
Lisa, anggota dari girlband Blackpink yang berasal dari Thailand
YG Entertainment, manajemen Blackpink, mengambil langkah berbeda dengan merekrut anggota non-Korea seperti Lisa yang lahir dan besar di Thailand. Lisa memberi warna berbeda bagi grup Blackpink dan membuat grup itu mampu menunjukkan kelebihannya dibandingkan dengan girlband-girlband Korea lainnya. Kemampuan Lisa juga tidak diragukan lagi, di mana ia hijrah ke Korea Selatan untuk menjalani pelatihan YG Entertainment di usia 14 tahun. Kini ia telah tumbuh jadi salah satu "Ratu" K-pop dengan pesona khas bahkan menguasai 4 bahasa berbeda.
Namun tampaknya netizen Korea sendiri kurang setuju dengan YG Entertainment. Titel idol dan Ratu K-pop yang disandang Lisa ditentang oleh banyak netizek Korea. Darah Asia Tengara dalam dirinya menjadi bumerang. Dilansir dari beepdo.com, hal ini terlihat saat Blackpink hadir dalam ajang Golden Disk Award 2019 beberapa waktu lalu.
Lisa yang saat itu tampil seksi dengan kemben dan rok pendek menarik perhatian orang dengan tubuh super langsingnya, namun justru menuai reaksi-reaksi negatif dari penggemar Blackpink asal Korea Selatan sendiri. Ia dianggap tidak memenuhi standar kecantikan Korea Selatan, terlalu kurus, dituduh melakukan cara-cara tidak alami untuk memutihkan kulit, dan lain sebagainya yang berawal dari latar belakangnya sebagai orang asli Thailand.
Bahkan, ada desas-desus yang merendahkan Lisa bukan karena penampilan tapi murni karena dia berasal dari Asia Tenggara. Dilansir dari laman K-POP dan K-Drama Indonesia di Facebook, terdapat netizen Korea yang terang-terangan menghina orang Asia tenggara dengan menganggap "ras" Asia Tenggara adalah ras dunia ketiga yang terbelakang dan datang ke Korea hanya untuk menumpang tenar. Parahnya lagi netizen tersebut juga merendahkan Lisa dengan mengatakan bahwa penampilannya palsu dan ia hanyalah pekerja asing yang ingin tampil keren di panggung.
Sumber: @kpopdrama.id/Facebook
Untungnya, Blink (sebutan bagi penggemar Blackpink) dari Asia Tenggara mendukung Lisa lewat tagar #RespectLisa di Twitter. Netizen dari negara asal Lisa, Thailand, juga banyak melontarkan dukungan mereka agar kebanggaan negara seribu pagoda tersebut tetap tegar menghadapi cobaan dan terus berkarya. Tagar #RespectLisa pun masuk 4 besar pada trending topic Twitter di Thailand.
Sumber: daradaily.com
Usia 14 Tahun Merantau ke Negeri Orang Demi Mengejar Mimpi
Lisa, yang tahun ini berusia 22 tahun, merupakan maknae — yang berarti anggota termuda — dari grup Blackpink. Ia lahir di Bangkok, Thailand dengan nama asli Pranpriya Manoban. Ia lalu mengubah nama depannya menjadi Lalisa yang bermakna "dia yang dipuji" sebelum kemudian memutuskan menggunakan nama Lisa sebagai nama panggungnya.
Lisa baru berusia 14 tahun ketika hjrah ke Korea Selatan untuk menjadi trainee di bawah naungan YG Entertainment dan melakoni debutnya sebagai anggota Blackpink ketika grup tersebut diluncurkan pada 2016 silam.
Pekerja keras dan penuh komitmen, Lisa berlatih selama lebih dari 5 tahun sebelum kemudian bergabung dengan Blackpink sebagai lead rapper dan penari utama. Ia juga berhasil menguasai bahasa Korea, Inggris, dan Jepang selain bahasa ibunya, Thai. Disamping kecintaannya akan kuliner Korea, Lisa juga dipandang sebagai duta besar tak resmi Thailand bagi rekan-rekannya di Blackpink. Di Thailand sendiri Lisa dijuluki "Thai Princess" dan menjadi kebanggaan dari negara Asia Tenggara tersebut.
Bagaimana pendapat kalian tentang Lisa Blackpink?
(Stefanus/IDWS)
Sumber: scmp.com, daradaily.com, beepdo.com