Mahasiswa Belgia Meninggal Karena Memakan Pasta yang Ia Simpan 5 Hari Lamanya
IDWS, Senin, 11 Februari 2019 - Mungkin masih banyak orang yang merasa sayang membuang makanan yang sudah berusia beberapa hari. Ada yang malas memasak atau membeli lagi, ada pula orang yang berprinsip tidak menyia-nyiakan makanan, dan orang-orang seperti ini nekad memakan makanan yang bahkan bau dan rasanya sudah tidak seperti aslinya. Tahukah kalian bahwa memakan makanan yang sudah lewat beberapa hari sejak dimasak bisa membahayakan nyawa?
Seorang mahasiswa Belgia berinisial AJ (20) meninggal setelah memakan spaghetti dengan saus tomat yang ia simpan di kulkas 5 hari lamanya. Kasus ini terjadi pada 1 Oktober 2008 di rumahnya di Brussels, Belgia.
Dilansir dari laporan Jurnal Mikrobiologi Klinis, 30 menit setelah memakan spaghetti itu AJ pergi meninggalkan rumah untuk berolahraga, namun tak lama kemudian ia pulang karena merasa sakit kepala, mual dan sakit perut.
Ia menghabiskan beberapa jam berikutnya dengan muntah-muntah dan diare. Sayangnya, AJ tidak mencari bantuan medis dan kemudian tidur di kasurnya.
Keesokan paginya, orangtuanya menemukan putra mereka telah meninggal.
"Pemeriksaan legal menentukan waktu kematian sekitar pukul 4 dinihari (waktu setempat), atau kira-kira 10 jam setelah ia mencerna makanan yang dicurigai (spaghetti)," ungkap laporan tersebut.
Seorang profesor dari Amerika Serikat yang hanya menyebut dirinya sebagai Bernard dan mengklaim dirinya sebagai profesor ajudan klinis dari Universitas Illinois, mendiskusikan kasus kematian AJ dalam salah satu video medikal di kanal YouTube miliknya.
Video yang baru dipublikasikan pada 21 Januari 2019 itu mendiskusikan fungsi liver serta bakter bernama Bacillus Cereus dan hingga artikel ini ditulis, telah ditonton oleh lebih dari 3,5 juta kali.
Profesor Bernard mengklaim sebelum AJ tidur, ia meminum obat sakit perut untuk mengatasi rasa sakit di perutnya.
Manusia biasanya mampu menyembuhkan diri sendiri dari keracunan makanan lewat fungsi-fungsi dasar tubuh, akan tetapi dalam kasus AJ pelaku kedua (penyebab kematiannya) telah ditemukan. Metode-metode lab tambahan digunakan untuk mendeteksi, mengekstrak, mengisolasi, serta memurnikan racun dari kultur Bacillus Cereus (dalam tubuh AJ) menemukan adanya zat protein yang dikenal sebagai Cereulide, yang menunjukkan kepada kita jawaban final dari kasus AJ. — Profesor Bernard, dalam video medikalnya.
Menurut Profesor Bernard, misteri terakhir dari kematian AJ bukanlah spaghetti yang ia makan, namun obat sakit perut yang AJ minum sebelum tidur. Ia mengklaim kematian AJ disebabkan oleh keracunan makanan dari Bacillus Cereus dikombinasikan dengan overdosis obat sakit perut yang membuat liver AJ berhenti berfungsi.
Di saat kasus AJ ini merupakan kategori kasus keracunan makanan berat, Profesor Bernard tetap menghimbau agar tidak memakan makanan sisa yang telah dibiarkan beberapa hari lamanya dan baunya sudah berubah dari bau aslinya. Lebih baik aman dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: 9NEWS
Gambar Kover: Screengrab via @Chubbyemu/YouTube