Kronologi Pengeroyokan yang Menewaskan Seorang Suporter Persija Jakarta Bernama Haringga Sirla
IDWS - Seorang suporter Persija Jakarta yang jauh-jauh datang ke Bandung sendirian untuk mendukung tim kesayangannya kehilangan nyawanya karena dikeroyok oleh orang-orang yang diduga kuat Boboth (suporter Persib Bandung) sebelum pertandingan antara Persib Bandung vs Persija Jakarta dimulai hari Minggu kemarin (22/9).
Haringga Sirla (23) datang sendiri ke kota Bandung untuk menyaksikan pertandingan big match Liga 1 tersebut, dilansir dari Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana Marzuki. Setibanya di Bandung, ia dijemput temannya yang merupakan warga Kota Bandung. Berdua mereka berangkat menuju stadion naik sepeda motor.
Namun memasuki kawasan GBLA (Gelora Bandung Lautan Api, stadion Persib Bandung), korban dihentikan oleh sweeping yang dilakukan oleh sekelompok suporter Persib yang mencari anggota The Jak Mania sekitar pukul 13.00 WIB. Rivalitas kedua klub memang sudah sangat kental seperti air dan minyak sejak dulu.
Setelah digeledah, mereka mendapati Haringga memiliki KTP Jakarta dan diduga merupakan anggota The Jak Mania. Haringga sempat lari dan meminta tolong kepada tukang bakso di sekitar stadion. Akan tetapi mungkin melihat jumlah oknum suporter Persib yang begitu banyak, tak ada pertolongan yang datang. Korban yang sendirian tak bisa melawaan saat dikeroyok serta dianiaya menggunakan berbagai senjata seperti batang besi, helm, piring kaca, balok kayu dan lain-lain hingga akhirnya meninggal dunia. Jenazah korban lalu dibawa ke RS Sartika Asih untuk proses otopsi.
Sedangkan teman korban yang hingga artikel ini ditulis masih berstatus saksi selamat dari insiden tersebut. Ia kini masih terus dimintai keterangan karena diduga tahu betul kronologi persis kejadian.
Sebuah video yang merekam insiden mengenaskan tersebut membantu polisi untuk menangkap orang-orang yang diduga kuat merupakan pelaku sekaligus inisiator dari pengeroyokan Haringga tersebut. Sekitar 16 orang yang diduga terlibat langsung telah ditangkap pihak kepolisian. Penulis jujur saja tak kuasa mempertunjukkan video insiden barbar tersebut dalam artikel ini. Video tersebut telah banyak tersebar dan bisa dicari dengan mudah.
Nasib malang yang menimpa Haringga bukanlah yang pertama. Menurut pengamat sepakbola, Akmal Marhali, Haringga adalah korban jiwa ketujuh yang melibatkan pertandingan antara Persija dan Persib sejak tahun 2012. Jika dirunut lebih jauh lagi, ia adalah korban jiwa ke-70 dari kalangan suporter sepakbola Indonesia sejak 1994. Menurut Marhali, hal buruk ini terus terjadi karena ketidak pedulian dari pihak otoritas. Di masa lalu, hukuman tegas kurang diberlakukan atas pelaku kekerasan suporter, maka dari itu kekerasan kini telah menjadi kebiasaan dari sepakbola Indonesia. (Stefanus/IDWS)