Barcelona Kalahkan PSG Dalam Transfer Saga Frenkie de Jong
IDWS, Kamis, 24 Januari 2019 - Bukan rahasia umum lagi bahwa Paris Saint-Germain adalah salah satu, jika bukan klub sepakbola terkaya di dunia pada saat ini. Hanya segelintir pemain yang tak bisa mereka beli dengan kekuatan uang mereka yang seolah tak ada batasnya. Namun kali ini mereka kalah oleh Barcelona dalam perburuan Frenkie De Jong.
See you in the summer, Frenkie!#EnjoyDeJong
???? pic.twitter.com/3Sz4VDsaSu — FC Barcelona (@FCBarcelona) January 23, 2019
Bintang muda Ajax Amsterdam Frenkie de Jong resmi bergabung ke raksasa Catalan, Barcelona dengan mahar mencapai €75 juta (± Rp.1,2 trilyun). Ia akan bergabung bersama Messi dkk pada 1 Juli 2019 nanti alias saat jendela transfer akhir musim dibuka, sekaligus mengakhiri transfer saga yang melibatkan PSG.
(Foto: The Guardian)
De Jong sebelumnya diberitakan telah dekat untuk bergabung bersama klub raksasa asal Paris tersebut sebelum kemudian tiba-tiba berbelok ke El Barca. Bagaimana bisa Barcelona mengalahkan PSG yang kaya raya itu dalam memburu tanda tangan De Jong? Setidaknya ada lima orang yang punya andil besar dalam pilihan pemuda berusia 21 tahun itu.
Barcelona memperlihatkan keseriusannya lewat keterlibatan langsung sang presiden, Josep Maria Bartomeu. Bersama Manajer Umum Pep Segura, Sekretaris Teknis Eric Abidal dan asistennya Ramon Planes, Bartomeu terbang ke Amsterdam untuk membujuk De Jong secara langsung.
Yang kedua adalah Direktur Olahraga Ajax, Marc Overmars yang juga merupakan mantan pemain Barcelona. Ia berbicara langsung dengan pihak Barcelona serta memberi saran kepada De Jong akan pilihan masa depannya.
Berikutnya adalah agen sang pemain, Ali Dursun. Sebenarnya Barcelona merasa agak terkhianati oleh Dursun, karena Blaugrana mengklaim telah mendapatkan janji lisan dari De Jong bahwa dia akan berlabuh ke Camp Nou. Lalu tiba-tiba datang kabar bahwa ia akan pergi ke Paris di mana PSG berani mengajukan nilai transfer mencapai €75 juta, membuat Barcelona musti mengeluarkan nominal uang yang sama untuk mengantuk De Jong. Semua ini tentunya adalah trik Dursun untuk mendapatkan uang lebih.
Yang keempat adalah Direktur Olahraga PSG Antero Henrique yang dituduh terlalu lambat dalam mengejar De Jong. Setelah kalah cepat dari Barcelona dalam mendapatkan gelandang muda Belanda itu, Presiden sekaligus pemilik PSG Nasser Al-Khelaifi dikabarkan kehilangan kepercayaan kepadanya, membuat masa depan Henrique di PSG tak jelas.
Yang terakhir tentunya adalah John de Jong, ayah dari Frenkie de Jong. Ia selalu bermimpi anaknya bisa bermain bagi Barcelona. "95 persen kemungkinan ia akan meninggalkan Ajax, dan Barcelona adalah pilihan terbaik," tuturnya belum lama lalu. Nasehat dan mimpi sang ayah nampaknya berpengaruh besar bagi keputusan De Jong yang pada Juli nanti akan segara merumput di Camp Nou, stadion kebanggaan Barcelona.
Kevin-Prince Boateng
Sebelumnya hingar bingar transfer saga Frenkie de Jong, Barcelona secara mengejutkan mendatangkan pemain Sassuolo, Kevin-Prince Boateng pada 21 Januari 2019. Ia datang ke Camp Nou berstatus pemain pinjaman dengan opsi transfer permanen senilai €8 juta (sekitar Rp.128,76 milyar). Penyerang berusia 31 tahun itu telah diperkenalkan kepada penggemar di Camp Nou.
Kevin-Prince Boateng saat diperkenalkan ke penggemar di Camp Nou. (Foto: Albert Gea/Reuters)
Barcelona dikabarkan terkesan dengan performa Boateng saat bermain sebagai false nine di Italia. Dan mereka juga butuh pelapis bagi Suarez maupun Messi setelah kepergia Paco Alcacer ke Dortmund dan Munir El Haddadi ke Sevilla.
Barcelona adalah klub terbesar yang pernah dibela Boateng. Sepanjang karirnya, ia sering kali berpindah klub. Memulai karir di klub kampung halamannya di Jerman, Hertha Berlin, Boateng lalu bergabung dengan Tottenham Hotspur pada 2007. Kesulitan beradaptasi di London, ia pun memilih kembali ke Jerman dengan bergabung bersama Dortmund pada tahun 2009 di mana ia bermain di bawah arahan Jurgen Klopp sebelum kemudian ia meloncat lagi ke klub Inggris yang dilanda krisis finansial, Portsmouth.
Boateng mencetak gol ke gawang mantan klubnya Tottenham dalam laga semifinal Piala FA di Stadion Wembley. Sayangnya Portsmouth terdegradasi dan ia pun kembali pindah. Berkat prestasi timnas Ghana yang ia bela dalam Piala Dunia 2010 berujung pada transfer ke AC Milan via kesepakatan pinjaman yang sangat rumit dengan Genoa.
Lepas dari Milan, ia kembali ke Jerman untuk bermain untuk Schalke 04 sebelum kemudian kontraknya diputus dan ia pun kembali ke Milan dengan status bebas transfer. Selanjutnya ia mencicipi La Liga Spanyol bersama Las Palmas selama semusim, sebelum kemudian kembali lagi ke Jerman — kali ini bergabung ke Eintracht Frankfurt — dan akhirnya berlabuh ke Sassuolo.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: The Guardian, Marca