Eks Striker Juventus & Timnas Italia, Vincenzo Iaquinta Divonis 2 Tahun Penjara
Mantan striker Juventus dan timnas Italia, Vincenzo Iaquinta telah divonis hukuman 2 tahun penjara karena pelanggaran senjata api serta keterkaitan dengan jaringan raksasa mafia.
Vincenzo Iaquinta saat masih membela raksasa Serie-A Juventus. (Foto: strettoweb.com)
IDWS, 1 November 2018 - Iaquinta, 38 tahun, merupakan bagian dari timnas Italia saat menjuarai Piala Dunia 2006. Sayangnya, ia juga termasuk satu dari 148 orang yang menjalani sidang karena keterkaitan dengan jaringan mafia raksasa di bagian selatan Italia, 'Ndrangheta'.
Meski jaksa pada akhirnya menolak semua tuduhan yang dilontarkan kepadanya terkait 'Ndrangheta', namun ayah Iaquinta terbukti bersalah dan harus mendekam dalam penjara selama 19 tahun lamanya. Lebih dari 120 orang terbukti bersalah dalam kasus tersebut.
Sayangnya, kesalahan Iaquinta, menurut pengadilan, adalah karena ia memberikan dua senjata api kepada sang ayah yang saat itu tengah dalam sanksi pengadilan tak boleh memiliki atau memegang senjata api.
"Tak masuk akal, memalukan," begitulah teriakan Iaquinta dan ayahnya ketika vonis mereka berdua diumumkan. Para pengacara (yang berasal dari Calabria) dari pasangan bapak ini menyatakan bahwa mereka akan mengajukan banding.
"Mereka menghancurkan hidupku hanya karena aku berasal dari Calabria," teriak Iaquinta ketika ia keluar dari gedung pengadilan. "Kami tidak melakukan apa-apa dan kami sama sekali tidak punya kaitan dengan 'Ndragheta'. Aku tersiksa seperti seekor anjing tanpa alasan apa pun," lanjut mantan striker yang telah mengemas 40 caps bersama timnas Italia itu.
(Foto: interris.it)
Dilansir dari Reuters, menurut hukum di Italia, terdakwa diperbolehkan mengajukan banding maksimal dua kali sebelum vonis dapat dijalankan, sehingga masih kemungkinan besar bagi Iaquinta untuk terhindar dari hukuman penjara.
Sidang kali ini merupakan yang terbesar terkait mafia di daerah utara Italia. Menurut FBI, estimasi jumlah anggota 'Ndrangheta' dikabarkan mencapai 6,000 orang dan mereka aktif di daerah Calabria, salah satu dari daerah termiskin di Negeri Pizza tersebut. Selain itu, mereka juga dipercaya mengendalikan sekitar 80 persen perdagangan kokain di Eropa. (Stefanus/IDWS)
Sumber: BBC, Independent