COVID-19 Varian Kraken Terdeteksi Masuk Indonesia, Tepatnya di Balikpapan
Virus COVID-19 varian XBB.1.5 atau lebih dikenal sebagia varian Kraken telah terdeteksi masuk ke Indonesia, tepatnya di Balikpapan, Kalimantan Timur.
IDWS, Kamis, 26 Januari 2023 - Setelah ditelusuri, varian Kraken tersebut berasam dari warga negara asing (WNA) asal Polandia berinisial JBS (45) yang berprofesi sebagai pekerja di sektor migas. Kepala Kantor Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan, Zaenul, membenarkan kabar tersebut.
Menurut Zaenul, WNA Polandia itu tiba di Indonesia pada 6 Januari 2023 lalu keesokan harinya bertolak ke Balikpapan menuju tempat kerjanya.
“Sempat menginap semalam di Jakarta. Kemudian tanggal 7 Januari berangkat ke Balikpapan karena mau on (kerja) di rig. Nah karena ada prosedur di migas, karyawan baru harus dilakukan karantina dan pemeriksaan PCR di Blue Sky dan hasilnya positif. Tapi antigennya hasilnya negatif,” katanya pada Kamis (26/1/2023), seperti dikutip dari Kompas.com.
Lantaran hasilnya positif, WNA tersebut langsung menjalani karantina di Hotel Grand Tiga Mustika (GTM). Kemudian pada tanggal 12 Januari petugas medis mengambil sampel Whole Genome Sequensing (WGS) untuk dikirim ke laboratorium Universitas Mulawarman melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim.
Ilustrasi COVID-19. (Kompas.com/Pixabay)
“Hasil WGS-nya keluar tanggal 19 Januari yaitu positif varian Kraken. Tapi sebelumnya yakni pada tanggal 18 Januari dia jalani lagi tes PCR hasilnya sudah negatif,” lanjut Zenul.
Karena hasilnya negatif sebelum hasil sampel WGS keluar, WNA tersebut lantas menjalani lagi proses karantina di salah satu hotel di kawasan Balikpapan Selatan sebagai syarat untuk kerja di lokasi. Hingga akhirnya pada tanggal 23 Januari 2023 WNA hasil pemeriksaan ulang PCR dinyatakan negatif.
“Tanggal 23 Januari di tes PCR lagi hasilnya negatif. Jadi tanggal 24 Januari dia sudah dikirim ke lokasi di Selat Makassar,” ungkap Zaenul.
Dengan adanya varian kraken di Balikpapan, pihak Dinas Kesehatan bersama KKP pun melakukan tracing terhadap kontak erat WNA tersebut. Saat ini pihaknya juga masih melakukan tracing.
“Ya, tracing dilakukan dengan Dinas Kesehatan dan KKP. Sementara ini hasilnya negatif,” pungkasnya.
Sumber: Kompas.com