KPID Jabar Sensor 17 Lagu Berbahasa Inggris yang Dianggap Cabul, Bruno Mars Salahkan Ed Sheeran
IDWS, Kamis, 28 Februari 2019 - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar yang membatasi pemutaran dan penayangan 17 lagu berbahasa Inggris karena dianggap memuat konten cabul. Keputusan ini mengundang berbagai reaksi yang lebih condong ke reaksi negatif terhadap peraturan itu.
Ketua KPID Jabar, Dedeh Fardiah menuturkan sebelumnya bahwa dasar lahirnya kebijakan tersebut merujuk pada aduan masyarakat dan Peraturan KPI tentang Standar Program Siaran pasal 20 ayat 1 dan 2 yang berbunyi "KPI berhak membatasi pemutaran dan penayangan lagu atau video klip yang menampilkan judul ataupun lirik bermuatan seks, cabul atau mengesankan aktivitas seks, termasuk klasifikasi "dewasa", dikutip dari tribunnews.com.
Hasilnya, 17 lagu dengan lirik yang dianggap mengandung konten "seks bebas dan obat-obatan terlarang" hanya boleh disiarkan atau ditayangkan pada pukul 22.00 - 03.00 WIB.
Lirik di lagu-lagu itu isinya tentang kecanduan seks, kemudian juga misalnya maknanya tentang pelacur. Jadi kami merasa ini [surat edaran] sebagai perlindungan terhadap anak-anak, ketika lagu-lagu itu didengarkan oleh anak-anak kemudian mereka baca maknanya gimana?" — Dedeh Fardiah kepada BBC News Indonesia, Selasa (26/2/2019).
Ke-17 lagu yang terkena sensor antara lain:
1. Zayn Malik - Dusk Til Dawn
2. Camila Cabelo ft Pharrell Williams
3. The Killers - Mr. Brightside
4. Zayn Malik - Let Me
5. Ariana Grande - Love Me Harder
6. Marc E. Bassy - Plot Twist
7. Ed Sheeran - Shape of You
8. Chris Brown ft Agnez Mo - Overdose
9. Maroon 5 - Makes Me Wonder
10. Bruno Mars - That's What I Like
11. Eamon - Fuck it I Don't Want You Back
12. Camila Cabelo ft Machine - Bad Things
13. Bruno Mars - Versace On The Floor
14. 88rising - Midsummer Madness
15. DJ Khaled ft Rihanna - Wild Thoughts
16. Yellow Claw Till it Hurts
17. Rita Ora - Your Song
Dede juga menambahkan: "Jika di kemudian hari dalam edaran ini terdapat kekeliruan maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya."
KPID Jawa Barat juga bakalan memantau program siaran radio maupun televisi untuk memastikan surat edarannya dijalankan sebagaimana mestinya. "Kalau ada yang kedapatan melanggar akan diberi sanksi teguran. Kita punya alat untuk memantau siaran radio maupun televisi. Selain itu petugas KPID bisa saja meminta rekaman siaran. Nah itu akan terpantau."
Ini bukan pertama kalinya terjadi pembatasan penyiaran lagu dan video klip. Pada 2016, lembaga ini juga menerbitkan surat edaran yang isinya melaran 13 lagu dangdut disiarkan di televisi dan radio lokal. Selain itu, 11 lagu dangdut lainnya hanya boleh disiarkan pada malam hari pukul 22.00-05.00 WIB.
Bruno Mars Salahkan Ed Sheeran
Menanggapi dua lagunya yang terkena pembatasan di Indonesia, penyanyi Bruno Mars terang-terangan menyalahkan Ed Sheeran.
WTF! I was poppin in Indonesia! Then here comes @edsheeran with his sick, perverted lyrics, gettin us all pinched! Thanks Ed. Thanks a lot ?? https://t.co/boxHS890AE — Bruno Mars (@BrunoMars) February 27, 2019
"***! Saya tadinya populer di Indonesia! Lalu muncul @edsheeran dengan liriknya yang sakit dan cabul, membuat kita semua tertekan! Terima kasih Ed! Terima kasih banyak.
Lebih jauh lagi, ia mengkritik lirik lagu Ed Sheeran itu dan bahkan menyebut penyanyi asal Inggris itu monster dan tak punya malu.
“I’m in love with the shape of you?” Really @edsheeran ? You monster! & don’t even get me started on “Thinking Out Loud.” Have u no shame? — Bruno Mars (@BrunoMars) February 27, 2019
'I'm in love with the shape of you (Aku mencintai bentukmu)?' Yang benar saja @edsheeran? Kau monster! Dan jangan membuatku mulai membahas 'Thingking Out Loud'. Kamu tak punya malu?
Terakhir, Bruno Mars meminta kepada publik Indonesia agar tidak menyamakan dirinya dengan Ed Sheeran.
“I’m in love with the shape of you?” Really @edsheeran ? You monster! & don’t even get me started on “Thinking Out Loud.” Have u no shame? — Bruno Mars (@BrunoMars) February 27, 2019
Kepada Indonesia, aku telah memberimu banyak lagu hits (seperti) 'Nothin On You', 'Just The Way You Are' & 'Treasure'. Jangan samakan saya dengan si penyimpang seksual itu.
Mengapa Dangdut Koplo Tidak Disensor
Pengamat musik Wendi Putranto berpendapat bahwa kebijakan ini tidak akan efektif, sebab publik bisa mendengarkan ataupun menyimak lagu ini dari kanal internet seperti YouTube. Selain itu, menurutnya tidak banyak anak-anak muda yang paham makna dari lirik lagu barat.
Sekarang perkembangan teknologi maju, percuma mereka bikin sensor sementara lagu-lagu itu bisa diakses lewat YouTube. Jadi memang nggak efektif, hari gini masih melakukan sensor? Jadi memang aneh, kenapa nggak meneliti lagu-lagu Indonesia kayak dangdut koplo yang liriknya lebih meresahkan dibanding lagu-lagu yang disensor itu. Jadi percuma bikin pencekalan lagu-lagu kayak gini. — Wendi Putranto kepada BBC News Indonesia.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: BBC News Indonesia, tribunnews.com