Empat Siswa Pengeroyok Pegawai Honorer SMP Negeri Galesong Resmi Dikeluarkan Dari Sekolah
IDWS, Rabu, 13 Februari 2019 - Empat siswa pelajar SMP pelaku pengeroyokan terhadap Faisal Pole (38), seorang pegawai honorer di SMP Negeri 2 Galesong Selatan, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Talakar, Sulawesi Selatan, kini telah resmi dikeluarkan dari sekolah.
Kepala sekolah SMPN 2 Galesong Selatan, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menjelaskan hasil keputusan rapat pada Rabu (13/2/2019) yang mengeluarkan empat siswa pelaku pengeroyokan terhadap pegawai honorer sekolah. (Foto: Kompas.com/ABDUL HAQ)
Kebijakan ini merupakan buah dari rapat yang digelar pada Selasa (12/2/2019) pukul 16:00 WITA mengambil tempat di SMP Negeri 2 Galesong Selatan dan melibatkan seluruh guru, orang tua siswa, Dewan Pendidikan serta seluruh instansi terkait.
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa empat pelajar pengeroyokan dikeluarkan dari sekolah. Keputusan ini diambil karena seluruh guru sudah merasa tak mampu mendidik keempat pelaku yang selama ini memang dikenal kerap berbuat onar dan bertingkah laku tak sopan kepada guru. Misalnya mengolok-olok dengan sebutan "Anjing", yang hanyalah satu dari beragam bahasa binatang anak-anak itu.
Hasil rapat kemarin sore, empat siswa secara resmi dikembalikan kepada orangtua masing-masing, tetapi kami tetap memberikan rekomendasi untuk pindah ke sekolah lain. — Hamzah, Kepala Sekolah SMPN 2 Galesong Selatan kepada Kompas.com pada Rabu (13/2/2019).
"Tentunya kami prihatin atas kasus seperti ii, tetapi semuanya kami kembalikan kepada pihak sekolah dan mengacu pada tata tertib di sekolah," tambah Dahlan, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Takalar.
Kasus pengeroyokan terhadap Faisal Pole ini dilakukan oleh orangtua siswa berinisial MS (48) dan anaknya IM (12) serta ketiga rekan lainnya, RD (12), NA (12) dan AK (12) pada Selasa (12/2/2019). Kejadian bermula dari para siswa pelaku yang memprovokasi korban dengan umpatan kasar, membuat korban menampar IM. IM lalu pulang memberitahu ayahnya MS, dan MS yang tak terima anaknya ditampar langsung datang ke sekolah untuk mengeroyok korban bersama anak dan teman-teman anaknya.
(stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas.com