Orang Tua Murid dan Beberapa Pelajar SMP Keroyok Petugas Kebersihan Sekolah
IDWS, Selasa, 12 Februari 2019 - Banyak hal yang berubah pada era modern ini, dan dunia pendidikan pun tidak luput dari perubahan tersebut. Namun dari berita-berita yang beredar akhir-akhir ini, dunia pendidikan Indonesia mungkin bisa dibilang mengalami penurunan?
Seorang pegawai honorer yang bekerja sebagai petugas kebersihan di SMP Negeri 2 Galesong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menjadi korban pengeroyokan yang mirisnya dilakukan oleh orangtua pelajar dan sejumlah siswa. Sebelum pengeroyokan terjadi, korban lebih dulu di-bully, dilansir dari akun Facebook @ardi.susanto.77964.
Korban pengeroyokan, Faisal Pole. (Foto: ardi.susanto.77964/Facebook)
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (9/2/2019), di mana korban yang bernama Faisal Pole (38) tengah membersihkan sampah di depan kelas diejek oleh lima orang pelajar dengan kata-kata kasar, yang dibalas korban dengan menampar salah satu pelajar. Satu dari lima pelajar tersebut pulang ke rumah dan menyampaikan penamparan yang dilakukan korban kepada ayahnya, MS (48).
Ardi Susanto
Ardi Susanto posted a video to his timeline.
(Sumber: ardi.susanto.77964/Facebook)
Tak terima dengan perbuatan korban, MS lalu mendatangi korban di sekolah dan memerintahkan anaknya serta ketiga temannya untuk memukul korban (satu siswa yang ikut mem-bully sebelumnya disinyalir tidak ikut mengeroyok korban). Merasa didukung oleh sang ayah, pelajar itu dan ketiga temannya memukul korban dengan sapu ijuk bergagan besi yang mengenai kepala sebelah kiri dan mengakibatkan luka robek. Kemudian MS turut memukul korban dengan kepalan tangan pada bagian kepala.
Atas kejadian tersebut, korban merasa keberatan dan melaporkan kepada pihak berwajib guna penanganan lebih lanjut.
Saya sedang bersihkan sampah tiba tiba ada orangtua siswa yang pukul saya, empat siswa juga ikut pukuli saya. — Faisal Pole saat melaporkan peristiwa yang dialaminya di Mapolsek Galesong pada Senin (11/2/2019), dilansir dari Kompas.com
Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Galesong Hamzah (69) yang berstatus sebagai saksi, pelajar yang menghina korban memang sudah sering mengolok-olok korban dengan kata-kata kasar, bahkan guru lain dan teman-temannya sendiri.
Pelaku memang nakal dan sering mengucapkan kata-kata tidak sopan baik kepada guru maupun kepada teman-temannya. — Galesong Hamzah, dilansir dari Kompas.com.
Aparat Kepolisian yang menerima laporan itu langsung membekuk lima pelaku masing-masing MS beserta empat pelajar: RA (12), MI (12), ND (12), dan AK (12).
(Foto: ardi.susanto.77964/Facebook)
Korban mengalami luka robek pada bagian kepala dan saat ini lima pelaku pengeroyokan telah kami amankan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan, kata Kapolsek Galesong AKP Ikhsanuddin.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: ardi.susanto.77964/Facebook, Kompas.com