Gunung Merapi Kembali Beraktivitas, Status Waspada
IDWS, Sabtu, 9 Februari 2019 - Kamis (7/2/2019) petang, Gunung Merapi kembali menampakkan aktivitas vulkanik. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta lewat akun Twitter resminya menuliskan bahwa material berupa guguran awan panas disertai guguran lava terlihat meluncur dari puncak Gunung Merapi pada pukul 18:28 WIB. Status Gunung Merapi dinyatakan Waspada atau level II.
Lava pijar Gunung Merapi pada Kamis (7/2/2019). (Foto: Tribun Jogja/Hasan Sakri)
Luncuran awan panas guguran dan lava terlihat menuju ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak kurang lebih 2 km dengan aplitudo 70 dan durasi selama 215 detik. BPPTK Yogyakarta juga menyatakan bahwa awan panas guguran serta guguran lava tersebut berpotensi menimbulkan hujan abu di beberapa daerah.
Hingga hari Sabtu (9/2/2019) ini, status Gunung Merapi tidak ditingkatkan alias masih berstatus Waspada. Kepala Seksi Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta Dr. Agus Budi Santoso menyatakan pertimbangan peningkatan status Gunung Merapi salah satunya berdasarkan potensi ancaman bahaya yang kemungkinan dialami masyarakat.
Meski kemarin awan panasnya mencapai 2 km tapi potensi ancamannya masih seperti yang sebelumnya, sehingga status aktivitas tidak dinaikkan. Apalagi luncurannya belum melewati radius 3 km dari puncak. — Dr. Agus Budi Santoso dilansir dari krjogja.com.
Data seismik (kegempaan) BPPTKG mencatat terjadi setidaknya 66 guguran lava pada Kamis (7/2/2019) dan 32 kali pada Jumat (8/2/2019).
Teramati 2 kali guguran lava ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur 200-750 m. Kemudian pukul 06.00-12.00 WIB terjadi 8 kali guguran berdurasi 12-53 detik. Teramati 1 kali guguran ke arah Kali Gendol berjarak luncur 550 m. Lalu pada pukul 12.00-18.00 WIB, berdasarkan data seismik, jumlah guguran 11 kali dengan durasi 9-95 detik. (Stefanus/IDWS)
Sumber: krjogja.com