Lebih dari 3.000 Orang Mengungsi Akibat Banjir Bandang Di Sulawesi Selatan
IDWS, Rabu, 23 Januari 2019 - Banjir bandang melanda Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Hingga hari Rabu (23/01) ini dilaporkan air masih menggenang, dilansir dari TribunJateng.
Hujan masih terus turun, membuat ketinggian air di Bendungan Bili-bili berada di atas 100 meter. Setidaknya 10 dari 24 kabupaten/kota di Sulses dilanda banjir ini.
(Foto: investing.com)
Masyarakat yang berada di sekitar sungai yang airnya berasal dari Bendungan Bili-bili dihimbau untuk waspada.
Dilansir dari investing.com, hingga pukul 15:35 WITA, jumlah masyarakat yang mengungsi mencapai 3.321 jiwa. Data jumlah pengungsi ini diperoleh melalui Kepala Bidang Keagamaan Dinas Sosial Kabupaten Gowa, H Najamuddin.
Salah satu anggota Tim ACT Sulawesi Selatan Nur Ali Akbar menjelaskan bahwa titik banjir terparah berada di Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Ia menuturkan wilayah ini memang berada di perbatasan antara Kabupaten Gowa dan Makassar dan ketinggian air di sana mencapai leher orang dewasa.
"Kabarnya air naik sejak pukul 18:00 WITA, selain karena curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari, juga karena pintu air Bendungan Bili-bili dibuka guna menghindari jebolnya bendungan," jelas Nur Ali dilansir dari TribunJateng.
Hingga saat ini Tim ACT bersama tim pencarian dan pertolongan gabungan, dibantu oleh warga masih melakukan pencarian serta evakuasi korban banjir. Dilaporkan masih ada warga yang tak mau mengungsi dengan memilih bertahan di rumah mereka masing-masing.
Hingga saat ini, beberapa posko pengungsian telah dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Gowa:
• Masjid Baitul Jihad Tompobalang
• Kelurahan Samata
• Masjid Mangangalli
• Puskesmas Pallangga
• Kantor Camat Pallangga
• Bontoromba
• Pasar Minasamaupa
• Gardu Induk PLN itu
• Pandang-Pandang
• Bukit Tamarunang
• Kompleks RPH Tamarunang
• Pangkabinanga
• Puskesmas Kampili
• Dusun Pattiro, Desa Patallikang, Kecamatan Manuju
• Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya
Sementara itu, Bupatu Gowa Adnan Purictha menyatakan pihaknya telah menyalurkan bahan logistik dan makanan kepada para pengungsi berupa mie instan, telur, beras, pakaian, popok, makanan ringan, air minum, selimut dan sebagainya.
Dilansir dari investing.com, Juru Bicara Pemerintah Provinsi Sulses Devo Khadaffi menyampaikan bahwa berdasarkan data dari Crisis Media Center Bencana Banjir dan Longsor di Sulses, korban meninggal sejauh ini mencapai 9 orang dengan rincian 7 korban di Kabupaten Gowa dan 2 korban di Kabupaten Jeneponto.
(stefanus/IDWS)
Sumber: investing.com, TribunNews
Foto Kover: Screengrab via Tribun Timur/YouTube