Blunder Fatal Edwin, Anggota Timses Pasangan Capres-Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo dalam Acara Rosi
Nurhadi Tampil di Acara Rosi
IDWS, Jumat, 11 Januari 2019 - Calon Presiden fiktif yang tengah viral, Nurhadi, tampil dalam talkshow yang dipandu Rosiana Silalahi di Kompas TV pada Kamis (10/01) pukul 19:30 WIB.
Nurhadi (kiri, baju merah) bersama Rosiana Silalahi dalam talkshow Rosi di Kompas TV, Kamis (10/01) malam. (KOMPASTV/YouTube live-streaming)
Pasangan Nurhadi-Aldo mulai aktif di media sosial pada 17 Desember 2018 di Facebook, lalu merambah Instagram pada 24 Desember 2018 dan kemudian di Twitter dua hari kemudian. Pasangan capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo jadi viral dan digemari banyak orang karena shitpostingnya yang dianggap mewakili rasa frustasi mayoritas masyarakat Indonesia dalam dunia politik Tanah Air yang dipenuhi hoax dan kampanye hitam.
Nurhadi sejatinya benar-benar ada, dan merupakan seorang tukang urut asal Mejobo, Kudus, Jawa Tengah sedangkan Aldo adalah tokoh fiktif yang wajahnya dibuat dengan menggabungkan wajah setidaknya dua orang politikus Indonesia.
Kepopuleran Nurhadi-Aldo membuatnya diundang dalam talkshow Rosi di Kompas TV dengan tema "Politik Tronjal Tronjol, Menolak Fanatisme Buta Pada Capres". Pak Nurhadi, mengenakan baju merah dan peci hitam, mengaku senang bisa menjadi bintang tamu dalam acara Rosi.
Dalam kesempatan tersebut, Nurhadi juga membocorkan siapa sosok di balik postingan kocak dalam akun Nurhadi-Aldo di media sosial. Menurutnya, seluruh postingan akun resmi Nurhadi-Aldo di Instagram dikelola oleh seseorang bernama Edwin dan timnya.
Persyaratannya jangan menyakiti orang lain, jangan menyinggung agama, SARA. Belum pernah ketemu, cuma dengar suara aja. Pengen sih (ketemu) katanya rencana Februari akhir nanti dia sama keluarga mau ke rumah. — Nurhadi perihal Edwin.
Nurhadi juga mendapat pertanyaan seputar kritikan yang diarahkan kepada Nurhadi-Aldo terutama soal beberapa postingan yang dianggap vulgar, seperti singkatan atau penekanan huruf dalam suatu kalimat yang mengarah ke istilah vulgar.
Nurhadi menanggapi bahwa para pengguna media sosial harus bisa membedakan yang baik dan yang salah serta berpikir positif:
Saya selalu mengajarkan kalian itu harus bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk. Ketika ada yang baik dan buruk agar manusia itu berfikir, gunakan akal fikiran dengan sempurna. Sudah mampu kah ilmu mu menjadi cahaya hidupmu? Harus begitu.
Ia juga meminta masyarakat agar tidak terlalu fanatik dengan pasangan capres-cawapres tertentu, dan lebih mengedepankan akal sehat serta logika. Lucunya ia juga mengatakan kepada para penggemarnya "Kalian jangan terlalu fanatik sama saya ya."
Blunder Fatal Edwin
Dalam talkshow Rosi semalam, selain mengundang Nurhadi, Edwin yang disebut Nurhadi sebagai orang dibalik seluruh postingan akun Nurhadi-Aldo di Instagram juga turut ambil bagian via telepon. Saat diwawancara Rosi Silalahi, ia enggan mengungkap identitas aslinya dan cukup dipanggil "Edwin" saja. Edwin mengaku berasal dari Sleman, Yogyakarta. Ia juga pengikut Nurhadi di akun grup media sosial Komunitas Angka 10.
Rosiana Silalahi saat mewawancarai Edwin lewat telepon. (KOMPASTV/Youtube)
Menariknya saat ditanya apa tanggapannya mengenai kekhawatiran Nurhadi-Aldo akan menyebabkan berkurangnya kepercayaan rakyat akan demokrasi serta menambah jumlah golput pada pemilu 2019 nanti, Edwin langsung refleks menjawab:
Oh justru itu malah makin bagus mbak. Jadi masyarakat itu teredukasi, kalau memang bener-bener nggak ada yang baik untuk memimpin kita, ya ngapain kita pilih."
Saat hendak melanjutkan kalimatnya, Rosi memotong dengan pertanyaan "Berarti benar dong anda menganjurkan golput?" Edwin lalu mengelak dengan mengatakan ia tidak mengajurkan golput, namun mengungkapkan bahwa ia ingin adanya kertas kosong dalam pemilu bagi para penyoblos yang tidak puas dengan capres-cawapres yang ada.
Rosiana Silalahi terus menekan Edwin mengenai perkataannya yang mengamini golput sebagai pilihan penyoblos. Ini karena pernyataan Edwin berbeda 180 derajat dengan capres yang disokongnya, Nurhadi. Nurhadi sendiri sebelumnya menyatakan bahwa ia menghimbau masyarakat agar tidak golput. Ketidak sinkronan keduanya ini langsung digoreng oleh para netizen, terutama Edwin yang dianggap melakukan blunder fatal dengan mengucapkan kalimat yang mendukung semangat golput.
Tengah malam lewat sedikit, kurang lebih pukul 00:00-00:30 (11/01), akun Edwin Edwin memposting di Facebook pernyataan permintaan maaf atas kata-kata yang ia ucapkan dalam acara Rosi.
Pernyataan permintaan maaf Edwin, admin akun media sosial pasangan capres-cawapres fiktif Nurhadi-Aldo. (Edwin Edwin/Facebook)
Bagaimana pendapat kalian?
(stefanus/IDWS)
Sumber: Kompas TV (live)