Diperkirakan 6 Tahun Lagi Baru Kelar, Pesawat R80 Telah Dipesan 155 Unit
IDWS, 12 November 2018 - Pesawat R80 yang diinisiasi oleh BJ Habibie dan digarap oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI) sudah laris manis padahal belum rampung. Saat ini, pesanan yang sudah tercatat mencapai 155 unit antara lain Nam Air mengorder 100 unit, Kalstar 25 unit, Trigana Air 20 Unit dan Aviastar 10 unit.
Komisaris RAI sekaligus anak dari BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie mencoba flight simulator alias simulasi penerbangan R80 dalam gelaran Indo Defence 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (9/11/2018). "Flight simulator ini bukan untuk melatih pilot, ini digunakan untuk simulasi engineer. Jadi kita di sini untuk melihat apakah desainnya sudah benar atau tidak dari segi karakteristik untuk terbang, karena yang kita simulasikan itu cukup realistis dengan pesawatnya yang nanti akan kita buat beberapa tahun ke depan," tutur Ilham.
Anak pertama BJ Habibie tersebut menjelaskan lebih lanjut, flight simulator dibuat menggunakan fisika penerbangan yang sesuai dengan desain yang telah dibuat selama 4-5 tahun lampau.
Ilham Akbar Habibie (tengah) sedang melihat miniatur pesawat R80 dalam Indo Defence 2018. (Foto: KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)
"Desain ini boleh dikatakan hampir selesai nanti, Insya Allah mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa merincikan desainnya untuk memulai membuat prototype."
Beliau juga melanjutkan, pembuatan pesawat selesai dalam 4-5 tahun kemudian yang lalu akan dilanjutkan dengan uji terbang. "Kita gunakan untuk fase uji terbang dan uji terbang itu perlu waktu minimal 2 tahun lagi jadi ya kurang lebih 6 tahun ke depan kita akan bisa melihat pesawat R80 di udara kita Indonesia, buatan bangsa. Ini adalah milik bangsa kita dan memang dibuat terutama oleh putra putri Indonesia," tambahnya.
Ilham mengungkapkan saat ini perusahaan memiliki dua kantor. Satu di Bandung dan satunya lagi di Jakarta. Di Bandung khusus untuk para engineer sementara kantor di Jakarta untuk urusan lain. Sementara itu untuk pabrik perakitan belum didirikan sebab masih menunggu waktu yang tepat.
Nah kalau pabrik belum ada, nanti kita akan buat kalau sudah waktunya, pabrik yang kami maksudkan adalah untuk perakitan final. Jadi kalau kita beli misalnya bagian pesawat dari PT DI nah mereka menyerahkan bagian itu dalam bentuk sudah terakit dan sudah fungsional tapi harus kita sambungkan dengan yang lain-lain yang kita buat sendiri atau beli dari perusahaan lain. — Ilham Akbar Habibie, Komisrasi RAI dan anak sulung BJ Habibie.
Menurutnya, rencana pabrik perakitan akhir R80 akan didirikan di Kertajati dekat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). "Saat ini statusnya kita masih bermaksud membuat itu di Kertajati di BIJB, namun demikitan kita belum bisa 100 persen mengatakan itu jadi atau tidak," tutupnya.
Penulis: Stefanus Wahyu Setyo Pratomo/IDWS
Sumber: liputan6.com