Aksi Heroik Petugas Menara Navigasi di Palu Selamatkan Satu Pesawat dari Gempa
IDWS, 30 September 2018 - Gempa 7,7 skala ritcher yang menghatam Donggala, Sulawesi yang kemudian disusul tsunami menyisakan banyak cerita. Salah satunya adalah cerita heroik dari seorang petugas menara navigasi Bandara Mutiara bernama Anthonius Gunawan Agung.
Jumat (28/9) sore waktu setempat, Agung tengah bersiap mengawal penerbangan maskapai Batik Air 6231 yang akan lepas landas dari Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Palu, menuju Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar. Tak lama setelah Agung memberi izin terbang kepada pesawat tersebut, gempa 7,7 skala ritcher datang tiba-tiba.
"Personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi. Beliau (Agung) belum dapat turun karena pesawat belum take-off. Beliau menunggu pesawat batik hingga airborne (lepas landas)," ungkap Manager HUmas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait kepada CNNIndonesia.com pada hari Sabtu (29/8).
Agung terus menjalankan tugasnya hingga ban pesawat tak lagi menyentuh daratan Palu. Pesawat itu pun selamat dari gempa dan tsunami yang menerjang Palu.
Telah wafat saat menjalankan tugasnya sebagai personel layanan navigasi penerbangan, Saudara Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia Cabang Palu pada Sabtu (29/09).#RIPAgung #DoaUntukSulteng#PrayforDonggala #PrayforPalu pic.twitter.com/6Wpobp3R7m — AirNav Indonesia (@AirNav_Official) September 29, 2018
Seiring dengan menguatnya kekuatan gempa, Agung yang telah menyelesaikan tugasnya langsung berusaha melarikan diri dengan melompat dari lantai 4 Tower Bandara Mutiara. Ia mengalami patah kaki karena lompat dari ketinggian tersebut. Ditolong oleh teman-temannya yang sebelumnya telah kabur duluan, Agung di bawa ke rumah sakit terdekat. Namun kondisi Agung ternyata membutuhkan penanganan di rumah sakit yang lebih besar.
AirNav memutuskan membawa Agung dengan helikopter, namun kondisi membuat penerbangan baru bisa dilakukan di hari Sabtu (29/9).
Yohanes kembali menambahkan: "Beliau kemudian dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan. Namun sebelum helikopter tiba, almarhum Agung menghembuskan nafas terakhirnya. Almarhum Agung telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam memberikan pelayanan untuk mewujudkan keselamatan penerbangan." (Stefanus/IDWS)
Sumber: CNNIndonesia.com