Lombok Diguncang Gempa 6,4 Skala Richter, 14 Tewas, Ribuan Rumah Rusak. Tidak Berpotensi Tsunami
Lombok berduka.
Hari ini, Minggu, 29 Juli 2018 pukul 05.47 WIB, gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter (SR) mengguncang wilayah Lombok, Bali, dan Sumbawa. Hingga pukul 14.00 WIB, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah mencatat setidaknya 124 kali gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami.
Reruntuhan bangunan pasca gempa Lombok pada hari Minggu, 29 Juli 2018 pukul 05:47 WIB tadi. Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Dampak terparah dari gempa tersebut dirasakan Kabupaten Lombok Timur. Hingga artikel ini ditulis, pukul 20.00 WIB, jumlah korban meninggal dikabarkan mencapai 14 orang, 67 orang luka berat, dan lebih dari 1.000 unit rumah rusak, dilansir dari laporan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Korban meninggal di Kabupaten Lombok Timur antara lain: Isma Wida (30) warga negara Malaysia, Ina Marah (60), Ina Rumenah (58), Aditatul Aini (27), Herniwati (30), Ina Hikmah (60), Fatin (80), Egi (17), Wisnu (8), dan Hajratul (8). Sedangkan di Kabupaten Lombok Utara terdapat 4 korban jiwa yaitu Juniarto (8), Rusdin (34), Sandi (20), dan Nutranep (13). 38 orang mengalami luka berat, terdiri dari 12 orang dirawat di Puskesmas Senaru, 15 orang di Postu Sambikelen, 1 orang di RSUD Tanjung, dan 10 orang di Puskesmas Anyar. Data sementara juga menunjukkan kerusakan rumah sebanyak 41 unit rusak berat, 74 rusak sedang, dan 148 rusak ringan. Total 6.237 KK terkena dampak dari gempa ini, dilansir dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (29/7/2018).
Beberapa laporan kerusakan unit rumah juga terdengar dari Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Mataram. Hingga saat ini pendataan masih terus dilakukan oleh BPBD.
"Secara umum, insfrastruktur seperti komunikasi, jalan, listrik, dan lainnya masih baik. Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan kondisi layanan telekomunikasi di kawasan terdapak khususnya di Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Bayan, operator Telkomsen dan XL Axiata melaporkan layanan komunikasi seluler tetap dapat dilakukan. Sementara jaringan Indosat dan H3I tidak dapat digunakan akibat padamnya aliran listrik. PLN masih melakukan perbaikan," jelas Sutopo.
Sedangkan evakuasi pendaki yang berada di Gunung Rinjani masih dilakukan oleh petugas. Berdasarkan data dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendaki yang menaiki Gunung Rinjani tercatat mencapai 826 jiwa, baik turis mancanegara maupun lokal. Laporan dari BTNGR Resor Senaru sebanyak 115 orang turis mancanegara sudah turun di Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Proses evakuasi pendaki masih dilakukan oleh petugas BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimon Polri NTB, dan Relawan.