Harga Tiket Bus di Terminal Kalideres Naik Dua Kali Lipat
Harga tiket beberapa bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di kalideres cukup melambung tinggi. Hal tersebut membuat beberapa calon penumpang mengeluh. Untuk harga tiket bus kelas Eksekutif dan AC, saat arus mudik tahun ini mengalami kenaikan 100 persen dari hari biasa.
Seorang pemudik, Widya (32), mau tidak mau harus membayar tiket yang ditawarkan pihak otous agar bisa sampai di kampung halamannya di Palembang. Kenaikan harga tiket membuat Widya harus merogoh saku lebih dalam.
"Tahun lalu juga naik, tapi tidak dua kali lipat seperti ini," ujar Widya sambil membawa tas besar menuju bus, Kamis (30/6/2016).
Pemudik lainnya, Dapid (24), memilih untuk tidak berkomentar banyak, ia membeli tiket dan langsung naik bus. Tidak ada tawar menawar, meski beberapa agen merayu dengan harga yang lebih murah.
"Mau bagaimana lagi, harga semua PO bus tidak jauh berbeda. Hanya beda 5 ribu rupiah saja," kata Dapid yang akan menuju Lampung.
Harga tiket yang mengalami kenaikan 2 kali lipat ini, diakui oleh salah seorang penjaga loket PO Bus Lorena, Muksin (27). Harga tiket bus AC tujuan lampung naik 100 persen. Harga normal Rp 160 ribu dan saat arus mudik mencapai Rp 320 ribu.
"Kami kan harus nombok, dari Lampung ke sini kosong, kalau dari sini ke Lampung memang ramai," ujar Muksin.
Kepala terminal bus AKAP kalideres Revi Zulkarnain mengatakan, pemerintah cuma mengatur harga tiket bus kelas ekonomi saja dengan menggunakan tarif atas dan bawah.
"Bus kelas ekonomi bebas menentukan harga, asalkan dalam range harga tarif atas dan bawah," ungkap Revi seperti dilansir laman Liputan 6.
Menurut Revi, khusus untuk tarif AC dan Eksekutif, pemerintah mengaturnya dengan sistem per kilometer. Jadi jarak tempuh bus dikaikan per kilometer seharga Rp 155 rupiah.
"Jadi akan ada persaingan harga yang sehat. Penumpang sendiri yang akan menentukan mau naik bus apa sesuai dengan fasilitas yang diingkan," jelas Revi.
Revi juga mengimbau kepada pemudik untuk tetap menaiki bus yang telah memakai stiker angkutan lebaran dan di terminal yang resmi.
"Jangan naik di terminal bayangan, atau pergi dengan menggunakan bus yang tidak resmi, karena itu akan merugikan penumpang," tutup Revi.