HOT NEWS: Potongan Video Tentang Tips Bunuh Diri Ditemukan Terselip Dalam Video Kartun di YouTube Kids
Gambar: pedimom.com
IDWS, Selasa, 26 Februari 2019 - Kebanyakan orang tua merasa aman membiarkan anak-anak mereka melihat video dalam YouTube Kids — versi khusus untuk anak-anak dari platform video tersebut.
Akan tetapi video-video mengerikan ditemukan oleh seorang ibu asal Florida, Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa situs video nomor 1 di dunia itu tidaklah 100 persen aman bagi anak-anak.
Free Hess, nama ibu tersebut, mengatakan bahwa ia menemukan video-video yang mengganggu dan mengkhawatirkan baik di YouTube maupun YouTube Kids. Salah satu di antaranya memberi instruksi kepada anak-anak bagaimana cara bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangan mereka.
Hess menceritakan ia pertama kali mengetahui video itu pada Juli tahun lalu ketika seorang temannya yang juga seorang ibu tak sengaja menemukan video mengkhawatirkan tersebut saat tengah menoton kartun dengan anaknya di YouTube Kids, lalu menceritakannya kepada Hess.
Dalam video kartun tersebut, ternyata terselip potongan video singkat di mana seorang pria berkacamata hitam memberi petunjuk cara bunuh diri yang "benar" dengan menyayat pergelangan tangan, lengkap dengan gestur tubuh yang mempraktekkan cara tersebut. Kalian bisa melihat video itu di sini.
Hess yang merupakan seorang dokter anak langsung memberitahu kenalannya agar meminta YouTube mencabut video tersebut. Menurut Hess, butuh waktu seminggu bagi YouTube menghapus video itu dari YouTube Kids.
YouTube Berjanji Menangani Masalah Video Mengkhawatirkan dengan Serius
Namun Februari tahun ini, Hess kembali menemukan video yang sama, kali ini di YouTube. Sekali lagi, Hess menyerukan untuk menghapus video itu, dan dua hari kemudian video tersebut baru di hapus oleh pihak YouTube. Hess lalu menceritakan pengalamannya itu di blognya.
Video itu membuatku sangat marah, sedih dan frustasi. Aku adalah seorang dokter anak dan aku melihat makin banyak anak-anak yang datang dengan [kecenderungan] menyakiti diri sendiri dan percobaan bunuh diri. Aku tak ragu sosial media itu (YouTube) dan sejenisnya juga berkonstribusi [terhadap perilaku bunuh diri anak]. — Free Hess, kepada cnn.com.
Ternyata tak hanya video dengan instruksi bunuh diri yang terselip dalam kartun itu saja yang ditemukan oleh Hess. Setelah kasus video itu, Hess langsung mengeksplorasi YouTube Kids dan ia mengaku menemukan beberapa video mengkhawatirkan seperti video yang mengagung-agungkan bunuh diri, eksploitasi dan kekerasan seksual, perdagangan manusia, penyalah gunaan senjata api, dan kekerasan rumah tangga.
Salah satu video yang terinspirasi dari game populer "Minecraft" bahkan mempertunjukkan adegan penembakan di sekolah.
Hess ingin agar YouTube bekerja lebih baik dalam menyaring video-video yang ditujukan untuk YouTube Kids. Ia mengaku mengerti bahwa Google (atau lebih tepatnya Alphabet Inc., pemilik dari YouTube) merupakan sebuah bisnis dan bahwa mereka mungkin tak punya tujuan-tujuan yang sama dengan apa yang Hess dan para orang tua inginkan, namun ia ingin agar Google merespon lebih cepat dan tanggap akan laporan-laporan video mengkhawatirkan.
Menanggapi tuntutan dan tuduhan Hess, YouTube mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bekerja membuat video-video dalam YouTube Kids cukup bersahabat bagi keluarga dan akan menerima masukan-masukan tersebut dengan serius.
Kami mengapresiasi orang-orang yang mengekspos konten-konten bermasalah kepada kami, dan memungkinkan siapa saja untuk menandai sebuah video [sebagai video bermasalah. Video yang ditandai itu nantinya akan direview secara manual dalam kurun waktu 24/7 dan video apapun yang tak berada di tempatnya akan dicabut.
Kami juga telah berinvestasi dalam tingkat pengendalian baru bagi para orang tua, termasuk kemampuan untuk memilih sendiri secara manual video-video atau kanal di dalam aplikasi [YouTube Kids]. Kami terus membuat peningkatan akan sistem kami dan mengakui masih banyak hal yang harus diperbaiki.
— YouTube, dilansir dari cnn.com.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: cnn.com / pedimom.com