Facebook Ajukan Paten Teknologi yang Memungkinkannya Mengetahui Siapa Saja yang Tinggal Bersamamu
Jika kamu pernah menggunakan tagar seperti #wifey #kids atau #roomie, bisa jadi kamu telah memberitahu Facebook apa yang sosial media itu perlukan untuk mengetahui dengan siapa kamu tinggal
IDWS, Senin, 19 November 2018 - Facebook telah mengajukan aplikasi patent untuk teknologi yang bisa memprediksi isi tempat tinggal dari para penggunanya berdasarkan gambar/foto, caption, dan berbagai informasi personal dari para penggunanya yang tercantum dalam platform Facebook.
Aplikasi tersebut sebenarnya telah diajukan pada Mei 2017 sebelum kemudian skandal kebocoran informasi dan keamanan Facebook mengapung. Akibatnya, baru-baru ini saja paten yang disebut sebagai "Predicting household demographics based on image data" akhirnya dipublikasikan.
Facebook menuturkan kepada Buzzfeed News, bahwa publikasi yang membocorkan eksistensi dari teknologi tersebut tidak serta merta berarti mereka telah menggunakannya. "Kami sering kali mematenkan teknologi yang tak pernah kami implementasikan, dan paten tidak seharusnya dianggap sebagai sebuah indikasi akan rencana-rencana masa depan," ujar seorang juru bicara Facebook kepada Buzzfeed.
Bagaimana teknologi itu bekerja
Berdasarkan paten yang didaftarkan Facebook tersebut, teknologi itu akan mengkalkulasikan orang-orang di dalam foto seorang pengguna, seberapa sering mereka muncul di foto pengguna tersebut, dan kemudian caption, tagar, atau istilah yang diasosiasikan dengan keluarga untuk memprediksi siapa saja yang tinggal bersama pengguna tersebut.
Paten itu juga menyebutkan bahwa teknologi tersebut akan menggunakan sistem Facebook untuk melihat riwayat pesan pribadi (private message), riwayat tagging, serta web browsing history untuk mengetahui apakah beberapa pengguna Facebook menggunakan alamat IP yang sama, mengindikasikan bahwa orang-orang tersebut berada dalam jaringan internet yang sama.
Penggunaan dari teknologi itu cukup jelas: iklan tertuju. Teknologi tersebut juga akan menjadi mimpi buruk bagi siapa saja yang tidak nyaman melihat ada iklan yang tiba-tiba saja muncul mempromosikan produk yang tidak pernah mereka cari.
"Eksistensi dari solusi-solusi akan konten yang ditujukan kepada rumah tangga dari seorang target tidaklah efektif. Tanpa pengetahuan akan fitur-fitur dari sebuah rumah tangga, kebanyakan dari konten iklan yang dikirim kepada pengguna tidak sesuai dengan kebutuhan mereka dan kemungkinan besar tidak akan dihiriaukan," salah satu bunyi dari paten tersebut.
Meski perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg tersebut belum mengonfirmasikan, Facebook juga memiliki platform sosial media untuk membagikan foto yang tak lain adalah Instagram. Paten yang disebutkan di atas juga akan menarik informasi dari Instagram untuk mengestimasi isi dari tempat tinggal seorang pengguna Facebook.
Facebook tentunya memiliki alasan kuat untuk berinvestasi meningkatkan keakuratan obyek iklan. Perusahaan itu menghasilkan US$40 milyar tahun lalu, di mana sebagian besar dari pendapatan tersebut datang dari iklan digital (digital advertisements) yang mencakup US$ 39,9 milyar, dilansir dari Investopedia.
Facebook kembali memanas
Setelah skandal kebocoran data Cambridge Analyrica, citra Facebook akan keamanan data mereka menurun drastis. Dan kini dengan publikasi dari paten untuk mengetahui dengan siapa saja seorang pengguna Facebook tinggal membuat orang-orang berpikir kasus Cambridge Analytica seperti tidak pernah ada bagi Facebook.
"Hey, kemarin data-data pribadimu bocor ke pihak ketiga, oke maaf. Sekarang aku juga ingin tahu seperti apa tempat tinggalmu dan siapa saja yang tinggal di sana agar pendapatanku bisa lebih tinggi lagi, please?" — kira-kira seperti itulah citra Facebook dengan publikasi paten tersebut.
Sekedar informasi, berkat algoritma serta syarat dan ketentuan yang ekstensif, platform sosial media raksasa tersebut bisa mengumpulkan banyak data dari milyaran orang yang menggunakannya. Hampir semua, mulai dari seberapa banyak isi baterai dari perangkat pengguna yang digunakan untuk mengakses Facebook hingga lokasi di mana seorang pengguna mengambil foto yang kemudian diunggah ke Facebook.
Publikasi paten tersebut juga menambah panas Facebook dan dunia. Pada awal pekan ini, New York Times menulis pengamatan mendalam mereka akan kebijakan data Facebook. Mark Zuckerberg dan Facebook merespon lewat beberapa posting yang mengklaim bahwa New York Times salah menafsirkan tujuan mereka akan data para penggunanya.
Skandal Cambridge Analytica memainkan peran utama dalam keputusan banyak orang meninggalkan Facebook. Elon Musk bahkan menghapus akun Facebook pribadi serta perusahaannya, ditambah lagi dengan tagar #DeleteFacebook yang menjadi trend di platform rival Twitter. (Stefanus/IDWS)