Agar Siswi Sekolah tidak Menjadi Korban Industri Seks, Pemerintah Jepang Luncurkan Bus Pink Ini
IDWS, 11 Oktober 2018 - Sudah menjadi rahasia umum bahwa Jepang merupakan salah satu negara dengan industri seks terbesar di dunia. Meski telah ada undang-undang yang meregulasi industri tersebut, seperti usia minimal para wanita yang diperbolehkan bekerja dalam industri seks, tetap saja pada prakteknya banyak siswi-siswi Jepang yang masih bersekolah terjebak masuk ke dalam industri seks.
Bus berwarna pink dan bermotif bunga ini akan tersedia pada 17 Oktober untuk menawarkan bantuan kepada para gadis sekolah yang mengalami masalah keluarga atau sekolah. (Shogo Koshida/The Asahi Shimbun)
Sebuah komunitas bernama Colabo berinisiatif untuk membantu menjauhkan gadis-gadis remaja terutama yang masih bersekolah atau di bawah umur dari jangkauan industri seks. Daripada menunggu para gadis yang bermasalah untuk datang meminta bantuan — sesuatu yang jarang mereka lakukan karena banyak faktor, terutama kurangnya kepercayaan — Colabo membuat terobosan dengan menyediakan dukungan terhadap para gadis bermasalah dalam bentuk bus mini berwarna pink dan bermotif bunga-bunga yang disebut Tsubomi Cafe.
Yumeno Nito, perwakilan dari Colabo, mengatakan bahwa ia berharap bahwa bus tersebut dapat lebih mudah menjangkau gadis-gadis SMP atau SMA yang berkeliaran di jalanan kota, rawan terhadap predator-predator industri seks.
"Gadis-gadis berada di jalanan pada malam hari karena mereka tidak punya tempat yang disebut 'rumah' karena kekerasan rumah tangga atau ingin menghasilkan uang untuk membiayai perjalanan sekolah atau makan di kantin sekolah," tutur Nito yang masih berusia 28 tahun itu.
"Banyak dari gadis-gadis tersebut tidak pernah berpikir untuk mencari nasehat, dan orang-orang yang dengan agresif mendatangi mereka ini adalah orang-orang dari industri seks. Jadi, hanya menunggu para gadis datang meminta bantuan kepada kita itu tidaklah cukup."
Terobosan bus pink ini merupakan bagian dari program terpadu antara pemerintahan pusat dan pemerintahan metropolitan Tokyo, yang ditujukan untuk membantu para gadis yang menghadapi masalah di rumah atau sekolah. Pemerintah wilayah Shinjuku dan Shibuya telah turut serta dalam mendukung program ini dengna menyediakan ruang parkir dan listrik.
Upacara peresmian untuk program ini telah diadakan di distrik Shinjuku pada 6 Oktober 2018 lalu dan layanannya akan dimulai pada 17 Oktober 2018 nanti.
Yumeno Nito (kaos pink), perwakilan dari Colabo, sebuah komunitas yang berbasis di Tokyo yang bertujuan membantu para gadis sekolahan yang bermasalah. (Shogo Koshida/The Asahi Shimbun)
Nantinya, saat bus pink tersebut parkir di suatu lokasi, sebuah atap terpal akan didirikan di sampingnya lengkap dengan sebuah meja dan beberapa kursi. Bus tersebut akan menyediakan sikat gigi, kosmetik, hingga makanan dan minuman bahkan pakaian secara gratis. Gadis-gadis datang juga bisa mengisi ulang baterai ponsel pintar mereka di sana tanpa dipungut biaya.
Di bawah atap terpal ini lah para gadis sekolahan bisa mendapatkan makanan, minuman, hingga mengisi baterai ponsel mereka. (Shogo Koshida/The Asahi Shimbun)
Lebih jauh lagi, staff bus bisa membawa para gadis ke rumah sakit atau mencarikan akomodasi jika diperlukan. Bus pink Tsubomi Cafe ini akan tersedia di depan gedung pemerintahan wilayah Shinjuku dari jam 05:45 sore hingga 11.00 waktu setempat pada hari Rabu pertama dan ketiga, dan jam 05.00 sore hingga 11.00 malam pada Rabu kedua dan keempat di wilayah Shibuya.
Sumber: The Asahi Shimbun