"Kebohongan" di Balik Aksi Ditelan Anaconda Terungkap
VIVAnews - Program televisi Amerika Serikat, Discovery Channel, mengundang banyak kecaman, setelah menjanjikan penayangan acara "Eaten Alive," pekan lalu, yang ternyata jauh dari yang diharapkan jutaan penontonnya. Dilansir dari Daily Mail, Senin 8 Desember 2014, Discovery Channel menjanjikan penayangan rekaman yang memperlihatkan bagaimana pakar ular Paul Rosolie ditelan seekor Anaconda besar, yang ditemukannya dalam hutan Amazon di Peru.
Namun, laporan yang ditayangkan Minggu malam waktu setempat, 6 Desember 2014, kemudian mendapat banyak kecaman, karena tidak menampilkan peristiwa sesuai yang dijanjikan. Tidak ada rekaman kejadian seluruh tubuh Rosolie ditelan oleh Anaconda. Fakta terbaru juga terungkap bahwa Anaconda yang digunakan dalam rekaman tidak ditemukan tim Discovery Channel di dalam hutan Amazon. Melainkan, khusus didatangkan ke lokasi untuk pengambilan gambar.
Seorang sumber yang mengetahui produksi acara itu, mengatakan rencana awal adalah menangkap Anaconda sepanjang 26 kaki, atau hampir delapan meter di Amazon. Tapi tim produksi gagal, sehingga mereka menggunakan yang lebih kecil. Mereka mendatangkan Anaconda sepanjang 20 kaki, yang dibesarkan dalam kandang, dan bukan ditemukan di alam. Menjawab pertanyaan melalui akun Facebook-nya, Rosolie mengaku bahwa publisitas yang dilakukan seputar acara itu menyesatkan.
"Orang-orang tampaknya beranggapan bahwa saya telah ditelan. Mereka tampaknya lupa bahwa ini adalah upaya untuk memasuki perut Anaconda," katanya. Rosolie bersikeras bahwa dia dan tim, termasuk istrinya, telah berusaha melakukan upaya sejujurnya. Pada rekaman yang disiarkan Discovery Channel, Rosolie yang berusia 27 tahun, serta 10 anggota tim, ditampilkan seakan tengah mencari Anaconda, yang sebenarnya sudah didatangkan secara khusus untuk acara itu.
Rosolie, kemudian menggunakan baju pelindung. Beberapa saat kemudian, Anaconda itu melilit tubuhnya, lalu membuka mulutnya untuk menelan kepala Rosolie yang juga telah menggunakan helm pelindung khusus. Tetapi, Rosolie merasakan lengannya patah akibat belitan Anaconda, lalu meminta timnya untuk menyelamatkan dia. Acara yang dipromosikan selama berbulan-bulan sebelumnya oleh Discovery Channel itu berakhir tidak sesuai janji.
Padahal, Discovery Channel menjanjikan acara itu akan memperlihatkan rekaman proses dari dalam tubuh anaconda, saat salah satu ular paling menakutkan di dunia itu menelan korbannya. Anaconda tidak berbisa, namun memiliki rahang yang sangat kuat. Ular yang panjangnya dapat mencapai 30 kaki di alam dan badan lebih besar dari Piton di Afrika dan Asia itu dapat membuka mulutnya hampir 180 derajat.