Ketua MPR Khawatir Pejabat Negara Akan Habis Ditangkap KPK Bila OTT Gencar Dilakukan
IDWS, Selasa, 24 September 2019 - Korupsi sudah diakui secara global sebagai salah satu dari penyebab utama bobroknya suatu negara, maka dari itu pemberantasan korupsi dipandang sangat diperlukan dalam upaya menjaga kemakmuran dan kelangsungan negara. Namun wakil rakyat di Indonesia rupanya punya pemikiran berbeda.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengkhawatirkan kepala daerah dan pejabat negara akan habis karena dijadikan tahanan akibat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gencar melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
"KPK baru-baru ini melakukan OTT terhadap enam kepala daerah, baik gubernur, bupati dan wali kota, hanya dalam waktu dua pekan," kata Zulkifli Hasan. Hal itu disampaikan Zulkifli saat acara "Penyerapan Aspirasi Masyarakat: Penguatan Kejaksaan Dalam Sistem Ketatanegaraan di Indonesia" di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (9/10/2017).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kiri) didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) menjawab pertayaan wartawan seusai melakukan pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (18/8). ANTARA FOTO/Reno Esnir.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Jaksa Agung HM Prasetyo; Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Prof Dr Jimly Asshiddiqie, SH, MH; Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo; Gubernur Sulawesi Barat Andi Ali Baal; dan Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA.
Menurut Zulkifli, tindakan KPK dianggapnya terlalu berlebihan, hingga turut menjamah kasus dugaan korupsi dengan barang bukti "hanya puluhan juta", level yang tidak seharusnya ditangani KPK mengingat status lembaga anti-korupsi tersebut yang extraordinary.
Di parlemen Indonesia, yang meliputi MPR RI, DPR RI, dan DPD RI, KPK juga melakukan OTT terhadap Ketua DPD RI Irman Gusman — yang telah diproses hukum dan saat ini menjalani hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung.
Saat ini, kata Zulkifli, Ketua DPR RI, Setya Novanto juga sedang ramai dengan KPK. "Tinggal Ketua MPR RI. Lama-lama saya takut juga," kata Zulkifli, seperti diberitakan Antara.
Ia bahkan juga mengaku takut membawa uang (tunai) karena bisa-bisa jadi korban OTT, hingga pakai kartu kredit karena khawatir bisa dilacak lewat lembaga intelejen di bidang keuangan, seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Tambahnya lagi, kalau KPK dalam dua pekan melakukan OTT terhadap enam kepala daerah, dalam setahun kepala daerah maupun pejabat negara akan habis menjadi tahanan KPK.
(Stefanus/IDWS)
Sumber: Tirto